Selasa, 10 Desember 2013

Tunggul Alif Priantono




Mengenal Silsilah Keluarga Ahmad Dollah
dan Terbentuknya Keluarga Edy Suprapto




MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah






oleh
Tunggul Alif Priantono
130731615747



















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Oktober 2013




DAFTAR ISI

                                                                                                                        halaman
BAB I.......................................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................................
A.       Latar Belakang..............................................................................................
B.       Rumusan Masalah.........................................................................................
C.       Tujuan Masalah.............................................................................................
D.       Metode..........................................................................................................
BAB II......................................................................................................................
PEMBAHASAN......................................................................................................
A.       Susunsn keluarga Ahmad dollah?.................................................................
B.       Bertemunya Edy suprapto dan Sri wahyuni dan menjadi keluarga?.............
BAB III.....................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................
A.       Kesimpulan...................................................................................................
B.       Saran..............................................................................................................
Daftar Rujukan.........................................................................................................
Lampiran...................................................................................................................











BAB I

PENDAHULUAN



A.  Latar belakang
            Keluarga adalah  pasangan suami istri dan anak—anaknya yang mendiami suatu rumah. Menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) keluarga adalah “ibu dan ayah beserta anak—anaknya/ seisi rumah”. Dari uraian diatas keluarga dapat disimpulkan  suatu kelompok yang terdiri atas Ayah, Ibu, dan Anak—anaknya yang mendiami suatu rumah yang saling berkomunikasi dan saling melengkapi satu sama lain. Kesimpulan dari penulis yaitu bahwa keluarga adalah suatu ikatan dari pernikahan selawan jenis(ayah dan ibu) yang berkumpul dalam rumah yang di dalamnya juga ada anak, sebagai penerus keturunan atau memperbaiki keturunan.
  Individu selawan jenis yang disatukan dalam pernikahan itu membentuk  keluarga, untuk meneruskan keturunannya maka anak juga sangat di perlukan, sebagai penerus keluarga tersebut. Selain itu keluarga juga untuk membentuk karakter, menjaga, melindungi, mendidik anak dan juga memberikan nilai—nilai kesopanan terhadap anak. Hal tersebut diberikan kepada anak agar anak mengetahui bagai menghargai orong tuanya dan menghargai orang lain. Keluarga selain membentuk karakter anak, menjaga, melindungi dan mendidik, juga mempunyai fungsi yang sangat istimewa yaitu memberikan cinta dan kasih sayang kepada anak—anaknya.
 Dalam penulisan sejarah keluarga saya mengangkat tema yang berjudul Mengenal Silsilah Keluarga Ahmad Dollah Dan  Terbentuknya Keluarga Edy suprapto”. Untuk itu saya mencari sumber—sumber dan datanya, dengan bertanya—tanya kepada sejumlah keluarga—keluarga saya. Seperti nenek, ibu saya, pak de, untuk memperoleh sumber/data tentang silsilah keluarga dan bagaimana perjuangan keluarga saya dalam memperjuangkan hidup. Setiap keluarga mempunyai permasalahan yang dihadapi, baik permasalahan internal maupun permasalahan eksternal, hal tersebut yang ingin di ketahui oleh penulis.






B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana susunan keluarga Ahmad dollah?
b. Bagaimana bertemunya Edy suprapto dan Sri wahyuni?
C. Tujuan masalah  
a. Mengetahui susunan keluarga Ahmad dollah?
b. Mengetahui asal bertemunya Edy suprapto dan Sri wahyuni?
D. Metode
Secara sederhana penelitian sejarah dapat dijelaskan dalam beberapa langkah, yaitu pemilihan topik,  heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi(Hariyono, 1995:109-112).
a. Pemilihan Topik
Penulis memilih topik yang berjudul Mengenal Silsilah Keluarga Ahmad Dollah Dan  Terbentuknya Keluarga Edy suprapto dan Sri wahyuni. Karena penulis ingin menceritakan tentang silsilah keluarga Ahmad dollah dan bagaimana cara terbentuknya keluarga Edy suprapto dan Sri wahyuni. Dalam sejarah keluarga tersebut banyak permasalahan—permasalahan dan juga ada hal yang sangat menajupkan bagi penulis, walau pun semuanya tidak di tulis oleh penulis.

b.      Heuristik
Penulis menggunakan metode wawancara dengan salah satu anggota keluarga seperti Mubanin(nenek ), Sri wahyuni(ibu). Penulis mengumpulkan data wawancara, dari data tersebut penulis membandingkan  hasil wawancara tersebut.
c.        Kritik/ Verifikasi
Dari pengumpulan data tersebut penulis mengetahui bahwa di dalam keluarga Ahmad dollah dan Mubanin mempunyai enam orang anak, lima laki—laki dan satu perempuan. Berikut nama—nama anak dari pasangan tersebut: 1). Mujianto,
2). Harsono, 3). Kusnadi, 4). Nur winardi, 5).  Edy suprapto, 6). Sulistyowati.


d.      Interpretasi
Menurut penulis bahwa susunan keluarga ini masih runtut dan jelas sehingga diharapkan pembaca bisa mengetahui bagaimana susunan keluarga tersebut
e.        Historiografi
Pada bab 1 penulis mencari informasi dengan cara mengumpulkan wawancara dan membandingkan antara wawancara satu dengan yang lain. Sedangkan pada bab 2 menjelaskan bagaimana susunan kelurga Ahmad dollah dan bagaimana bertemunya keluaga Edy suprapto dengan Sri wahyuni.


















BAB II

PEMBAHASAN

a.         Susunan keluarga Ahmad dollah?
Keluaga ini berdiri pada tanggal 14 maret 1949 tahun yang lalu, saat Indonesia masih dijajah oleh bangsa lain. Ahmad dollah  lahir pada tanggal 3 September 1926 dan Mubanin lahir pada tanggal 29 Januari 1930. Terbentuknya keluarga ini berawal pada perjodohan, pada saat Ahmad dollah berumur 23 tahun dan Mubanin berumur 19 tahun, walaupun terpaut 4 tahun dan masih muda, keduanya mengakhiri masa lajangnya untuk melangsungkan kepelaminan atau menikah. Pasanagan ini tinggal di Desa Pulosari RT 01, RW 15, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung. Selama menikah beliau dikaruniai enam orang anak, lima orang anak laki—laki dan satu orang anak perempuan, mempunyai anak banyak membuat kedua pasangan ini bekerja keras untuk menyambung hidupnya. Sehari—harinya Ahmad dollah dan Mubanin bekerja sebagai petani, dan pekerjaan tersebut beliau jalani. Pada tahun 1979 Ahmad dollah meninggal, bersamaan itu anak—anaknya sudah besar dan pekerjaannya di gantikan oleh anak pertama dan kedua, karena adik—adiknya masih kecil dan membutuhkan dana untuk sekolah.
Berikut susunan anak—anak dari pasangan Ahmad dollah da Mubanin, anak pertama bernama Mujianto lahir tanggal 17 desember 1951, yang menikah dengan Sitiafiqoh yang berasal dari Desa Buntaran, Kec. Rejotangan, Kab. Tulungagung yang sekarang tinggal di Desa Kalangan, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung, selama menikah beliau dikaruniai tiga orang anak, dua anak laki—laki dan satu perempuan, yang pertama bernama Hendy setiawan yang menikah dengan Wikapangastuti dikaruniai satu anak laki—laki yang bernama Muhamad. Fatih fauzi, anak yang kedua Erwin dwi prakoso dan ketiga Anis istiana wulandari. Pekerjaan sehari—harinya adalah seorang petani bersamaan istrinya, tapi lamban tahun digantikan oleh anak laki—lakinya dan ibunya, dikarenakan Mujianto jatuh tertabrak motor, yang mengakibatkan tulang kakinya retak dan beliau tidak mukin bekerja berladang lagi. Anak yang terakhir ini sekarang sedang menempuh S1 di UNED dan anak ini yang sangat di harapkan oleh keluarga tersebut.

Anak kedua bernama Harsono yang lahir tanggal 9 juni 1954, yang menikah dengan Wiwik endang wati yang berasal dari Desa Bendiljati, Kec. Sumbergempol, Kab. Tulungagung, yang sekarang tinggal di Desa Pulosari, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung. Dalam kehidupan sehari—hari beliau bekerja sebagai petani dan di bantu oleh istrinya, kadang juga menjadi kuli bangunan. Selama berumah tangga beliau di karuniai tiga orang anak, dua laki—laki dan satu anak perempuan, anak pertama bernama Bayu ariawan yang bekerja di POM di Tulungagung, anak kedua bernama Puput dwi utami masih duduk di bangku SMK 2 di Tulungagung kelas II, dan yang terakhir bernama Ahmad teguh triadi masih duduk di bangku SD kelas empat.
Anak ketiga bernama Kusnadi lahir pada tanggal 13 Maret 1958, yang menikah dengan Rostiani berasal dari Ngadirejo, Kab. Kediri dan tinggal di Ngadirejo. Tapi sayangnya Kusnadi ini sudah menghadap kepada yang kuasa lima bulan yang lalu , karena terserang komplikasi. Sebelum meninggal, beliau merantau ke pulau Ternate, bekerja sebagai pengawas ekpor dan impor di sebuah pabrik, setelah  pabrik di tutup beliau kembali ke daerah asalnya, dan menekuni sebagai berternak burung punyuh. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak, perempuan dan laki—laki, anak pertama bernama Yuyun ayu ningsih yang sekarang menempuh S1 di STIN Kediri dan anak yang kedua bernama Fahrul faisal rohman yang sekarang duduk di bangku SMA di Kota Kediri kelas II.
Anak keempat yaitu bernama Nur winardi lahir 28 November 1961, yang menikah dengan  Yayuk pujiastuti bsrasal dari Jombang, yang sekarang tinggal di Kelurahan Bandungrejosari, Kec. Sukun, Kab. Malang, Nur winardi bekerja sebagai Polisi di Kota Malang, dan Yayuk pujiastuti bekerja sebagai guru di SMK II Muhammadiyah Malang. Pasangan ini di karuniai dua orang anak, laki—laki dan perempuan, anak pertama bernama Sentanu kunta wijaya, yang sekarang sedang menempuh S1 di Universitas Brawijaya, dan yang kedua bernama Dyah ayu permatasari yang masih duduk di bangku SMP kelas III.
Anak yang kelima yaitu bernama Edy suprapto yang lahir pada tanggal 27 Juli 1965 dan menikah dengan Sri wahyuni yang berasal dari Desa Wonorejo, Kec. Sumbergempol, Kab. Tulungagung, keluarga ini tinggal di Desa Pulosari, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung, Edy suprapto bekerja sebagai petani, dan Sri wahyuni bekerja sebagai wirausaha(rias pengantin dan dekorasi). Keluarga ini di karuniai tiga anak, laki—laki dan perempuan, anak pertama bernama Tunggul alif priantono yang sekarang sedang menempuh S1 di Universitas Negeri Malang, anak kedua bernama Shafira citra sukmaningtyas yang sekarang masih duduk di bangku SD kelas V, dan anak yang terakhir bernama Shoraya citra rahmawati yang sekarang duduk dibangku SD kelas IV.
Anak terakhir dari pasangan Ahmad dollah dan Mubanin bernama Sulisyowati yang lahir pada tanggal 16 April 1971, yang menikah dengan Eko wahyudi orang asal Pare, Kab. Kediri, yng sekarang tinggal di Cikampek, pekerjaan Sulistyowati setiap hari sebagai Apoteker di Apoteknya sendiri, dan Eko wahyudi bekerja sebagai Mandor di pabrik Baja di Jakarta barat. Dalam pasangan keluarga ini dikaruniai dua orang anak, yaitu perempuan dan laki—laki, anak pertama barnama Anggun permatasari yag sekarang duduk di bangku SMP kelas I, dan anak yang kedua bernama Dimas saputra yang sekarang baru mengijak TK.


                                       Keterangan:          
1.     Ahmad dollah                    (kakek)
2.     Mubanin                  (nenek)
3.     Mujianto                    (pak de)
4.     Harsono                     (pak de)
5.     Kusnadi                     (pak de)
6.     Nur winardi              (pak de)
7.     Edy suprapto             (ayah)
8.     Sulistyowati                (bu lik)

b.        Bertemunya Edy suprapto dan Sri wahyuni dan menjadi keluarga?
Dalam bertemunya suatu pasangan keluaga pasti mempunyai momen yang sangat menyenangkan bagi mereka, momen tersebut pasti tidak akan dilupakankannya. Penlis yakin bahwa pada setiap orang pasti memiliki sejarah tersebut dan menyimpannya dalam—dalam, kenangan itu pasti akan di buat bekal untuk diceritakan oleh keturunan—keturunannya, juga pasti dibuat sebagai pengalaman.
Dahulu Edy suprapto seorang yang suka berpegian, sekitar tahun 1992 baik dalam kota maupun luar kota, karena beliau ingin mencari pekerjaan dan juga usaha mencari jodoh. Pada suatu hari Edy suprapto mampir disuatu Salon, nama salon tersebut bernama “Salon Diani”, beliau mempunyai tujuan untuk potong rambut. Di salon tersebut Sri wahyuni khursus tentang semuanya yang berhubungan dengan kecantikan dan rias. Edy suprapto pun masuk dan beliau bilang kepada pemilik salon, pemilik salon pun menyuruh Sri wahyuni untuk memotongnya. Disini walaupun belum mengenal, mereka pun saling tukar pembicaraan sedikit tentang masa lalunya, karena agak mempunyai kesempatan, Edy suprapto pun mengajak kenalan sebelum iya membayar uang potong rambut, hasilnya pun Sri wahyuni mau di ajak kenalan.
Dua bulan kemudian, karena penasaran dengan wanita tersebut dan agak mempunyai rasa dengannya, beliau pun datang lagi kesalon tersebut dengan kedok potong rambut lagi. Di sini beliau di sambut baik dengan pemilik salon dan beliau kepingin dipotong  rambut lagi oleh Sri wahyuni lagi, menyambung percakapan yang lalu, tetapi disini Edy suprapto pun bertanya soal asmara kepadanya. Di dalam percakapan ini mulai timbul rasa—rasa kepengen tahu dari keduanya, akhirnya pun beliau menjadi pelanggan di salon tersebut. Menjadi pelanggan di salon tersebut tak disia—siakan olehnya untuk mendekati Sri wahyuni, berbagai cara pun digunakan,usaha salah satunya beliau meminta izin kepada pemilik salon untuk bertanya tentang dirinya, dan rumahnya. Setelah bertanya—tanya Sri wahyuni pun diantar pulang dengan izin kepada pemilik salon dan suami pemilik salon di karenakan pada zaman dahulu angkutan pun jarang dan pada waktu itu pun sudah sore sehingga angkutan pun sudah tidak ada. Dengan diantar Edy suprapto menjadi tahu dimana rumahnya, diantara mereka berdua pun timbul kecocokan, juga ada  perasaan sama—sama suka.
Keesokan harinya beliau datang lagi ke salon, untuk menjadi ojek cinta mengantarkan pulang dan itu dilakukan hampir setiap hari. Satu bulan pun berlalu dengan memberanikan diri, beliau bertanya kepada pemilik salon yaitu bapak Hanafi, didalam bertanya ini beliau ingin mengutarakan maksudnya yaitu ingin mempersutingnya sebagai pendamping hidupnya, karena mendapat respon yang bagus dari bapak Hanifi. Dengan bantuan beliau pun memberanikan diri pergi kerumah Sri wahyuni, dan disana di sambut baik oleh keluarganya, Edy pun mengutaran maksud kedatangannya dengan di temani Hanafi, keluarga Sri wahyuni kaget karena beliau kenal masih belum lama yaitu baru satu bulan, itu pun kesini cuma mengantarnya, tetapi keluarganya pun menyutujuinya dan Sri pun juga mau. Seminggu setelah itu pihak keluarga dari perempuan datang kerumah Edy suprapto, yaitu dengan maksud memperjelaskan kesungguhannya, sebelum itu Edy pun sudah bicara kepada panjang lebar kepada keluarganya, keluarganya pun menyetujuinya. Setelah itu dari kedua pihak keluarga sepakat untuk mempersatukan anaknya, dalam pertemuan ini dua keluarga langsung mencari tanggal yang tepat untuk melangsungkan pernikahan kedua anaknya, akhirnya jatuhlah tanggal 5 juni 1993. Pada hari adalah hari paling istimewa bagi mereka berdua dan mungkain menjadi hari atau momen yang sangat luar biasa dalam kehidupannya.





























BAB III

PENUTUP


a.         Kesimpulan
Dalam pernikahan  Ahmad dollah dan Mubanin mempunyai anak enam orang anak, lima orang anak laki—laki dan satu anak perempuan, yang dari keeanam anaknya keluarga ini memiliki lima belas orang cucu dan satu orang cicit. Keluarga petani yang bisa membesarkan enam orang  anak—anaknya dan disini melihat bahwa anak—anak Ahmad dolloh dan Mubanin anak yang tekad semua, ada yang meneruskan sebagai petani, ada yang menjadi pegawai di pabrik, ada yang menjadi polisi, ada juga yang menjadi apoteker.
Dari anak yang no lima yang bernama Edy suprapto yang menikah dengan Sri wahyuni mempunyai sejarah yang unik yaitu mulai bertemu di sebuah Salon, sampai mau  menikah karena tidak mempunyai seorang bapak, beliau meminta tolong kepada bapak Hanafi yang tidak ada hubungannya dengan keluarganya, tetapi beliau sangat iklas untuk membantunya.

b.        Saran
Keluarga sangatlah penting untuk melindungi, menjaga, mengendalikan, menanamkan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat dan itu semua ditujukan kepada semua keturunan—keturunannya. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain begitu sebaliknya orang lain juga butuh dengan kita.












Daftar Rujukan

Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.
Mubanin. 83 Tahun. Desa Pulosari, RT 01/RW 15, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung: dirumahnya
Sri wahyuni. 44 Tahun. Desa Pulosari, RT 01/RW 15, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung: dirumahnya.

























Lampiran
Pertanyaan terkait wawancara                       
Hari/tanggal                                        : Sabtu/30 November 2013
Pukul                                                   : 14.20-15.30
Metode                                                : Wawancara
Informasi                                             : Mubanin
Tempat/tanggal lahir                           : Tulungagung, 29 Januari 1930
Pekerjaan                                             : Lanjut usia
Alamat                                                :Desa PulosarI, RT01/RW15, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung
Tempat wawancara                             : di rumah kediaman Mubanin

Tunggul : mbah, kados pundi sisilah nipun keluarga panjenengan?
Mubanin : mbahmu ahmad dollah lahir tanggal 3 september 1926  tahun, mbah lahir tanggal 29 juni 1930, mbah biyen kerjine mendino nek sawah nandur pari lan polowijo, lek enek turah panenan tak gowo nek pasar tak ijolne bumbon, lan barang—barang sing tak butuhne, sawise ditinggal mbah lanang sing ewang—ewang nek tegalan pak mujianto(pak puh) lan pak harsono (pak puh), pak mujianto lahir tanggal 17 Desember 1951, pak Harsono 9 juni 1954, pak Kusnadi lahir tanggal 13 Maret 1958(pak puh) sing kerjo nek Ternate nek kunu dadi pengawas ekspor impor, pak puh iki kerjo nek Ternate suwi le kat pak demu bujang ngati rabi lan anak e gede, terus pak Nur Winardi (pak puh) sing siki kerjo dadi polisi nek kutho Malang, pak puh iki sing paling ngebet dadi polisi lan liwat usahane kwi wonge iso kasil, Edy suprapto(ayah) lahir tanggal 27 Juni 1965, bapakmu iki biyen e pengen dadi guru, tibane cocok e kerjo dadi petani, lan seneng saiki nandur jeruk purut lan bapakmu urip teko nandur jeruk purut, sing keri Sulistyowati lahir 16 April 1971 kerjo nek jakarta dadi apoteker lan duwe apotik dewe.
                     

Pertanyaan terkait wawancara                       
Hari/tanggal                                        : Sabtu/30 November 2013
Pukul                                                   : 19.05- 19.30
Metode                                                : Wawancara
Informasi                                             : Sri wahyuni
Tempat/tanggal lahir                           : Tulungagung, 2 Agustus 1969
Pekerjaan                                             : wirausaha(salon dan dekorasen )
Alamat                                                :Desa Pulosari, RT01/RW15, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung
Tempat wawancara                             : di rumah kediaman Sri wahyuni
Tunggul:  Buk awal bertemunya dengan ayah itu gimana?
Sri wahyuni(ibu): ayahmu dulu seorang yang suka dengan bepergian dan pada suatu hari beliau mampir kesalon yang Ibu khursus menyalon, disi ayahmu itu minta potong rambut, dan sama pemiliknya di suruh ibu untuk memotong rambutnya. Selama ibu potong ayahmu ini bertanya sedikit tentng ibumu ini, satu pertanyaan yang ibu ingat adalah “ mbak rumahnya dimana dan sudah mempunyai pasangan apa belum” ya pertanyaan tersebut ibu jawab dengan biasa saja, setelah potong ayahmu tanya—tanya lagi tapi ibu jawab biasa—biasa saja, dua bulan lagi datang untuk dimintak potong dan sehingga menjadi langganan, dari sini ayah dan ibumu ini udah mulai menyambung dan semakin dekat saja, dan sehingga tiap hari pun kerap datang ke salon, juga bertanya kepada suami pemilik salon tersebut yang menanyakan begini ” pak Hanafi Sri wahyuni pareng kulo suwun, pak Hanafi bilang lo monggo lo mas menawi saget ngopeni” dengan perantara bapak tersebut ayahmu datang kerumah ibumu ini dan bilang kepada kakekmu (Maryani) yaitu untuk mengomongkan tujuannya melamar ibumu dan kakek dan nenekmu menyutujuinya,
setelah satu minggu kemudian ganti orang tua ibu datang kerumah ayahmu untuk menjelaskan keseriusannya dan keluarga dari pihak ayahmu juga menyutujuinya, kedua keluarga ayahmu dan ibu langsung mencari hari yang pas untuk menikah dan akhirnya jatuhlah tanggal 5 juni 1993 ayah dan ibu menikah ya seperti raja sehari dan momen ini adalah yang tak terlupakan bagi kita berdua.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar