Mengenal
Silsilah Keluarga Ahmad Dollah
dan
Terbentuknya Keluarga Edy Suprapto
MAKALAH
Untuk Memenuhi
Tugas Matakuliah
Pengantar Ilmu
Sejarah
yang dibina oleh
Ibu Indah
oleh
Tunggul Alif Priantono
130731615747
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
JURUSAN
SEJARAH
Oktober 2013
DAFTAR
ISI
halaman
BAB I.......................................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................................
A. Latar
Belakang..............................................................................................
B. Rumusan
Masalah.........................................................................................
C. Tujuan
Masalah.............................................................................................
D. Metode..........................................................................................................
BAB
II......................................................................................................................
PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Susunsn
keluarga Ahmad dollah?.................................................................
B. Bertemunya
Edy suprapto dan Sri wahyuni dan menjadi keluarga?.............
BAB
III.....................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
Daftar Rujukan.........................................................................................................
Lampiran...................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Keluarga
adalah pasangan suami istri dan
anak—anaknya yang mendiami suatu rumah. Menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa
Indonesia) keluarga adalah “ibu dan ayah beserta anak—anaknya/ seisi rumah”.
Dari uraian diatas keluarga dapat disimpulkan suatu kelompok yang terdiri atas Ayah, Ibu,
dan Anak—anaknya yang mendiami suatu rumah yang saling berkomunikasi dan saling
melengkapi satu sama lain. Kesimpulan dari penulis yaitu bahwa keluarga adalah
suatu ikatan dari pernikahan selawan jenis(ayah dan ibu) yang berkumpul dalam
rumah yang di dalamnya juga ada anak, sebagai penerus keturunan atau
memperbaiki keturunan.
Individu
selawan jenis yang disatukan dalam pernikahan itu membentuk keluarga, untuk meneruskan keturunannya maka
anak juga sangat di perlukan, sebagai penerus keluarga tersebut. Selain itu
keluarga juga untuk membentuk karakter, menjaga, melindungi, mendidik anak dan
juga memberikan nilai—nilai kesopanan terhadap anak. Hal tersebut diberikan
kepada anak agar anak mengetahui bagai menghargai orong tuanya dan menghargai
orang lain. Keluarga selain membentuk karakter anak, menjaga, melindungi dan
mendidik, juga mempunyai fungsi yang sangat istimewa yaitu memberikan cinta dan
kasih sayang kepada anak—anaknya.
Dalam penulisan sejarah keluarga saya
mengangkat tema yang berjudul “Mengenal
Silsilah Keluarga Ahmad Dollah Dan
Terbentuknya Keluarga Edy suprapto”. Untuk itu saya mencari sumber—sumber
dan datanya, dengan bertanya—tanya kepada sejumlah keluarga—keluarga saya.
Seperti nenek, ibu saya, pak de, untuk memperoleh sumber/data tentang silsilah
keluarga dan bagaimana perjuangan keluarga saya dalam memperjuangkan hidup. Setiap
keluarga mempunyai permasalahan yang dihadapi, baik permasalahan internal
maupun permasalahan eksternal, hal tersebut yang ingin di ketahui oleh penulis.
B. Rumusan Masalah
a.
Bagaimana susunan keluarga Ahmad dollah?
b.
Bagaimana bertemunya Edy suprapto dan Sri wahyuni?
C. Tujuan masalah
a.
Mengetahui susunan keluarga Ahmad dollah?
b.
Mengetahui asal bertemunya Edy suprapto dan Sri wahyuni?
D. Metode
Secara sederhana penelitian sejarah dapat dijelaskan dalam
beberapa langkah, yaitu pemilihan topik,
heuristic, kritik, interpretasi,
dan historiografi(Hariyono, 1995:109-112).
a.
Pemilihan Topik
Penulis memilih topik
yang berjudul Mengenal Silsilah Keluarga Ahmad Dollah Dan Terbentuknya Keluarga Edy suprapto dan Sri wahyuni. Karena penulis ingin menceritakan
tentang silsilah keluarga Ahmad dollah dan bagaimana cara terbentuknya keluarga
Edy suprapto dan Sri wahyuni. Dalam sejarah keluarga tersebut banyak
permasalahan—permasalahan dan juga ada hal yang sangat menajupkan bagi penulis,
walau pun semuanya tidak di tulis oleh penulis.
b. Heuristik
Penulis menggunakan
metode wawancara dengan salah satu anggota keluarga seperti Mubanin(nenek ),
Sri wahyuni(ibu). Penulis mengumpulkan data wawancara, dari data tersebut
penulis membandingkan hasil wawancara
tersebut.
c. Kritik/ Verifikasi
Dari pengumpulan data tersebut penulis
mengetahui bahwa di dalam keluarga Ahmad dollah dan Mubanin mempunyai enam
orang anak, lima laki—laki dan satu perempuan. Berikut nama—nama anak dari
pasangan tersebut: 1). Mujianto,
2). Harsono, 3). Kusnadi, 4). Nur
winardi, 5). Edy suprapto, 6).
Sulistyowati.
d. Interpretasi
Menurut penulis bahwa susunan keluarga
ini masih runtut dan jelas sehingga diharapkan pembaca bisa mengetahui
bagaimana susunan keluarga tersebut
e. Historiografi
Pada
bab 1 penulis mencari informasi dengan cara mengumpulkan wawancara dan membandingkan
antara wawancara satu dengan yang lain. Sedangkan pada bab 2 menjelaskan
bagaimana susunan kelurga Ahmad dollah dan bagaimana bertemunya keluaga Edy
suprapto dengan Sri wahyuni.
BAB II
PEMBAHASAN
a.
Susunan
keluarga Ahmad dollah?
Keluaga ini berdiri
pada tanggal 14 maret 1949 tahun yang lalu, saat Indonesia masih dijajah oleh
bangsa lain. Ahmad dollah lahir pada
tanggal 3 September 1926 dan Mubanin lahir pada tanggal 29 Januari 1930.
Terbentuknya keluarga ini berawal pada perjodohan, pada saat Ahmad dollah
berumur 23 tahun dan Mubanin berumur 19 tahun, walaupun terpaut 4 tahun dan
masih muda, keduanya mengakhiri masa lajangnya untuk melangsungkan kepelaminan
atau menikah. Pasanagan ini tinggal di Desa Pulosari RT 01, RW 15, Kec. Ngunut,
Kab. Tulungagung. Selama menikah beliau dikaruniai enam orang anak, lima orang
anak laki—laki dan satu orang anak perempuan, mempunyai anak banyak membuat
kedua pasangan ini bekerja keras untuk menyambung hidupnya. Sehari—harinya
Ahmad dollah dan Mubanin bekerja sebagai petani, dan pekerjaan tersebut beliau
jalani. Pada tahun 1979 Ahmad dollah meninggal, bersamaan itu anak—anaknya
sudah besar dan pekerjaannya di gantikan oleh anak pertama dan kedua, karena
adik—adiknya masih kecil dan membutuhkan dana untuk sekolah.
Berikut susunan
anak—anak dari pasangan Ahmad dollah da Mubanin, anak pertama bernama Mujianto
lahir tanggal 17 desember 1951, yang menikah dengan Sitiafiqoh yang berasal
dari Desa Buntaran, Kec. Rejotangan, Kab. Tulungagung yang sekarang tinggal di
Desa Kalangan, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung, selama menikah beliau dikaruniai
tiga orang anak, dua anak laki—laki dan satu perempuan, yang pertama bernama
Hendy setiawan yang menikah dengan Wikapangastuti dikaruniai satu anak
laki—laki yang bernama Muhamad. Fatih fauzi, anak yang kedua Erwin dwi prakoso
dan ketiga Anis istiana wulandari. Pekerjaan sehari—harinya adalah seorang
petani bersamaan istrinya, tapi lamban tahun digantikan oleh anak laki—lakinya
dan ibunya, dikarenakan Mujianto jatuh tertabrak motor, yang mengakibatkan
tulang kakinya retak dan beliau tidak mukin bekerja berladang lagi. Anak yang
terakhir ini sekarang sedang menempuh S1 di UNED dan anak ini yang sangat di
harapkan oleh keluarga tersebut.
Anak kedua bernama
Harsono yang lahir tanggal 9 juni 1954, yang menikah dengan Wiwik endang wati
yang berasal dari Desa Bendiljati, Kec. Sumbergempol, Kab. Tulungagung, yang
sekarang tinggal di Desa Pulosari, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung. Dalam
kehidupan sehari—hari beliau bekerja sebagai petani dan di bantu oleh istrinya,
kadang juga menjadi kuli bangunan. Selama berumah tangga beliau di karuniai
tiga orang anak, dua laki—laki dan satu anak perempuan, anak pertama bernama
Bayu ariawan yang bekerja di POM di Tulungagung, anak kedua bernama Puput dwi
utami masih duduk di bangku SMK 2 di Tulungagung kelas II, dan yang terakhir
bernama Ahmad teguh triadi masih duduk di bangku SD kelas empat.
Anak ketiga bernama
Kusnadi lahir pada tanggal 13 Maret 1958, yang menikah dengan Rostiani berasal
dari Ngadirejo, Kab. Kediri dan tinggal di Ngadirejo. Tapi sayangnya Kusnadi
ini sudah menghadap kepada yang kuasa lima bulan yang lalu , karena terserang
komplikasi. Sebelum meninggal, beliau merantau ke pulau Ternate, bekerja
sebagai pengawas ekpor dan impor di sebuah pabrik, setelah pabrik di tutup beliau kembali ke daerah
asalnya, dan menekuni sebagai berternak burung punyuh. Pasangan ini dikaruniai
dua orang anak, perempuan dan laki—laki, anak pertama bernama Yuyun ayu ningsih
yang sekarang menempuh S1 di STIN Kediri dan anak yang kedua bernama Fahrul
faisal rohman yang sekarang duduk di bangku SMA di Kota Kediri kelas II.
Anak keempat yaitu
bernama Nur winardi lahir 28 November 1961, yang menikah dengan Yayuk pujiastuti bsrasal dari Jombang, yang
sekarang tinggal di Kelurahan Bandungrejosari, Kec. Sukun, Kab. Malang, Nur
winardi bekerja sebagai Polisi di Kota Malang, dan Yayuk pujiastuti bekerja
sebagai guru di SMK II Muhammadiyah Malang. Pasangan ini di karuniai dua orang
anak, laki—laki dan perempuan, anak pertama bernama Sentanu kunta wijaya, yang
sekarang sedang menempuh S1 di Universitas Brawijaya, dan yang kedua bernama
Dyah ayu permatasari yang masih duduk di bangku SMP kelas III.
Anak yang kelima yaitu
bernama Edy suprapto yang lahir pada tanggal 27 Juli 1965 dan menikah dengan
Sri wahyuni yang berasal dari Desa Wonorejo, Kec. Sumbergempol, Kab.
Tulungagung, keluarga ini tinggal di Desa Pulosari, Kec. Ngunut, Kab.
Tulungagung, Edy suprapto bekerja sebagai petani, dan Sri wahyuni bekerja
sebagai wirausaha(rias pengantin dan dekorasi). Keluarga ini di karuniai tiga
anak, laki—laki dan perempuan, anak pertama bernama Tunggul alif priantono yang
sekarang sedang menempuh S1 di Universitas Negeri Malang, anak kedua bernama
Shafira citra sukmaningtyas yang sekarang masih duduk di bangku SD kelas V, dan
anak yang terakhir bernama Shoraya citra rahmawati yang sekarang duduk dibangku
SD kelas IV.
Anak terakhir dari
pasangan Ahmad dollah dan Mubanin bernama Sulisyowati yang lahir pada tanggal
16 April 1971, yang menikah dengan Eko wahyudi orang asal Pare, Kab. Kediri,
yng sekarang tinggal di Cikampek, pekerjaan Sulistyowati setiap hari sebagai
Apoteker di Apoteknya sendiri, dan Eko wahyudi bekerja sebagai Mandor di pabrik
Baja di Jakarta barat. Dalam pasangan keluarga ini dikaruniai dua orang anak,
yaitu perempuan dan laki—laki, anak pertama barnama Anggun permatasari yag sekarang
duduk di bangku SMP kelas I, dan anak yang kedua bernama Dimas saputra yang
sekarang baru mengijak TK.
Keterangan:
1. Ahmad dollah (kakek)
2. Mubanin (nenek)
3. Mujianto (pak de)
4. Harsono (pak de)
5. Kusnadi (pak de)
6. Nur winardi (pak de)
7. Edy suprapto
(ayah)
8. Sulistyowati (bu lik)
b.
Bertemunya
Edy suprapto dan Sri wahyuni dan menjadi keluarga?
Dalam bertemunya suatu
pasangan keluaga pasti mempunyai momen yang sangat menyenangkan bagi mereka,
momen tersebut pasti tidak akan dilupakankannya. Penlis yakin bahwa pada setiap
orang pasti memiliki sejarah tersebut dan menyimpannya dalam—dalam, kenangan
itu pasti akan di buat bekal untuk diceritakan oleh keturunan—keturunannya,
juga pasti dibuat sebagai pengalaman.
Dahulu Edy suprapto
seorang yang suka berpegian, sekitar tahun 1992 baik dalam kota maupun luar
kota, karena beliau ingin mencari pekerjaan dan juga usaha mencari jodoh. Pada
suatu hari Edy suprapto mampir disuatu Salon, nama salon tersebut bernama
“Salon Diani”, beliau mempunyai tujuan untuk potong rambut. Di salon tersebut
Sri wahyuni khursus tentang semuanya yang berhubungan dengan kecantikan dan
rias. Edy suprapto pun masuk dan beliau bilang kepada pemilik salon, pemilik
salon pun menyuruh Sri wahyuni untuk memotongnya. Disini walaupun belum
mengenal, mereka pun saling tukar pembicaraan sedikit tentang masa lalunya,
karena agak mempunyai kesempatan, Edy suprapto pun mengajak kenalan sebelum iya
membayar uang potong rambut, hasilnya pun Sri wahyuni mau di ajak kenalan.
Dua bulan kemudian,
karena penasaran dengan wanita tersebut dan agak mempunyai rasa dengannya,
beliau pun datang lagi kesalon tersebut dengan kedok potong rambut lagi. Di
sini beliau di sambut baik dengan pemilik salon dan beliau kepingin
dipotong rambut lagi oleh Sri wahyuni
lagi, menyambung percakapan yang lalu, tetapi disini Edy suprapto pun bertanya
soal asmara kepadanya. Di dalam percakapan ini mulai timbul rasa—rasa kepengen
tahu dari keduanya, akhirnya pun beliau menjadi pelanggan di salon tersebut.
Menjadi pelanggan di salon tersebut tak disia—siakan olehnya untuk mendekati
Sri wahyuni, berbagai cara pun digunakan,usaha salah satunya beliau meminta
izin kepada pemilik salon untuk bertanya tentang dirinya, dan rumahnya. Setelah
bertanya—tanya Sri wahyuni pun diantar pulang dengan izin kepada pemilik salon
dan suami pemilik salon di karenakan pada zaman dahulu angkutan pun jarang dan
pada waktu itu pun sudah sore sehingga angkutan pun sudah tidak ada. Dengan
diantar Edy suprapto menjadi tahu dimana rumahnya, diantara mereka berdua pun
timbul kecocokan, juga ada perasaan
sama—sama suka.
Keesokan harinya beliau
datang lagi ke salon, untuk menjadi ojek cinta mengantarkan pulang dan itu
dilakukan hampir setiap hari. Satu bulan pun berlalu dengan memberanikan diri,
beliau bertanya kepada pemilik salon yaitu bapak Hanafi, didalam bertanya ini
beliau ingin mengutarakan maksudnya yaitu ingin mempersutingnya sebagai
pendamping hidupnya, karena mendapat respon yang bagus dari bapak Hanifi.
Dengan bantuan beliau pun memberanikan diri pergi kerumah Sri wahyuni, dan
disana di sambut baik oleh keluarganya, Edy pun mengutaran maksud kedatangannya
dengan di temani Hanafi, keluarga Sri wahyuni kaget karena beliau kenal masih
belum lama yaitu baru satu bulan, itu pun kesini cuma mengantarnya, tetapi
keluarganya pun menyutujuinya dan Sri pun juga mau. Seminggu setelah itu pihak
keluarga dari perempuan datang kerumah Edy suprapto, yaitu dengan maksud
memperjelaskan kesungguhannya, sebelum itu Edy pun sudah bicara kepada panjang
lebar kepada keluarganya, keluarganya pun menyetujuinya. Setelah itu dari kedua
pihak keluarga sepakat untuk mempersatukan anaknya, dalam pertemuan ini dua
keluarga langsung mencari tanggal yang tepat untuk melangsungkan pernikahan
kedua anaknya, akhirnya jatuhlah tanggal 5 juni 1993. Pada hari adalah hari
paling istimewa bagi mereka berdua dan mungkain menjadi hari atau momen yang
sangat luar biasa dalam kehidupannya.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dalam pernikahan Ahmad dollah dan Mubanin mempunyai anak enam
orang anak, lima orang anak laki—laki dan satu anak perempuan, yang dari
keeanam anaknya keluarga ini memiliki lima belas orang cucu dan satu orang
cicit. Keluarga petani yang bisa membesarkan enam orang anak—anaknya dan disini melihat bahwa
anak—anak Ahmad dolloh dan Mubanin anak yang tekad semua, ada yang meneruskan
sebagai petani, ada yang menjadi pegawai di pabrik, ada yang menjadi polisi,
ada juga yang menjadi apoteker.
Dari anak yang no lima
yang bernama Edy suprapto yang menikah dengan Sri wahyuni mempunyai sejarah
yang unik yaitu mulai bertemu di sebuah Salon, sampai mau menikah karena tidak mempunyai seorang bapak,
beliau meminta tolong kepada bapak Hanafi yang tidak ada hubungannya dengan
keluarganya, tetapi beliau sangat iklas untuk membantunya.
b.
Saran
Keluarga sangatlah
penting untuk melindungi, menjaga, mengendalikan, menanamkan nilai dan norma
yang berlaku dalam masyarakat dan itu semua ditujukan kepada semua
keturunan—keturunannya. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup tanpa
bantuan orang lain begitu sebaliknya orang lain juga butuh dengan kita.
Daftar Rujukan
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.
Mubanin. 83 Tahun. Desa Pulosari, RT
01/RW 15, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung: dirumahnya
Sri wahyuni. 44 Tahun.
Desa Pulosari, RT 01/RW 15, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung: dirumahnya.
Lampiran
Pertanyaan
terkait wawancara
Hari/tanggal :
Sabtu/30 November 2013
Pukul :
14.20-15.30
Metode :
Wawancara
Informasi :
Mubanin
Tempat/tanggal
lahir :
Tulungagung, 29 Januari 1930
Pekerjaan :
Lanjut usia
Alamat :Desa
PulosarI, RT01/RW15, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung
Tempat wawancara : di rumah kediaman
Mubanin
Tunggul : mbah, kados
pundi sisilah nipun keluarga panjenengan?
Mubanin : mbahmu ahmad
dollah lahir tanggal 3 september 1926
tahun, mbah lahir tanggal 29 juni 1930, mbah biyen kerjine mendino nek
sawah nandur pari lan polowijo, lek enek turah panenan tak gowo nek pasar tak
ijolne bumbon, lan barang—barang sing tak butuhne, sawise ditinggal mbah lanang
sing ewang—ewang nek tegalan pak mujianto(pak puh) lan pak harsono (pak puh),
pak mujianto lahir tanggal 17 Desember 1951, pak Harsono 9 juni 1954, pak
Kusnadi lahir tanggal 13 Maret 1958(pak puh) sing kerjo nek Ternate nek kunu
dadi pengawas ekspor impor, pak puh iki kerjo nek Ternate suwi le kat pak demu
bujang ngati rabi lan anak e gede, terus pak Nur Winardi (pak puh) sing siki
kerjo dadi polisi nek kutho Malang, pak puh iki sing paling ngebet dadi polisi
lan liwat usahane kwi wonge iso kasil, Edy suprapto(ayah) lahir tanggal 27 Juni
1965, bapakmu iki biyen e pengen dadi guru, tibane cocok e kerjo dadi petani,
lan seneng saiki nandur jeruk purut lan bapakmu urip teko nandur jeruk purut,
sing keri Sulistyowati lahir 16 April 1971 kerjo nek jakarta dadi apoteker lan
duwe apotik dewe.
Pertanyaan
terkait wawancara
Hari/tanggal :
Sabtu/30 November 2013
Pukul :
19.05- 19.30
Metode :
Wawancara
Informasi : Sri
wahyuni
Tempat/tanggal
lahir :
Tulungagung, 2 Agustus 1969
Pekerjaan : wirausaha(salon
dan dekorasen )
Alamat :Desa
Pulosari, RT01/RW15, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung
Tempat wawancara : di rumah kediaman
Sri wahyuni
Tunggul: Buk awal bertemunya dengan ayah itu gimana?
Sri
wahyuni(ibu): ayahmu dulu seorang yang suka dengan bepergian dan pada suatu
hari beliau mampir kesalon yang Ibu khursus menyalon, disi ayahmu itu minta
potong rambut, dan sama pemiliknya di suruh ibu untuk memotong rambutnya.
Selama ibu potong ayahmu ini bertanya sedikit tentng ibumu ini, satu pertanyaan
yang ibu ingat adalah “ mbak rumahnya dimana dan sudah mempunyai pasangan apa
belum” ya pertanyaan tersebut ibu jawab dengan biasa saja, setelah potong
ayahmu tanya—tanya lagi tapi ibu jawab biasa—biasa saja, dua bulan lagi datang
untuk dimintak potong dan sehingga menjadi langganan, dari sini ayah dan ibumu
ini udah mulai menyambung dan semakin dekat saja, dan sehingga tiap hari pun
kerap datang ke salon, juga bertanya kepada suami pemilik salon tersebut yang
menanyakan begini ” pak Hanafi Sri wahyuni pareng kulo suwun, pak Hanafi bilang
lo monggo lo mas menawi saget ngopeni” dengan perantara bapak tersebut ayahmu
datang kerumah ibumu ini dan bilang kepada kakekmu (Maryani) yaitu untuk
mengomongkan tujuannya melamar ibumu dan kakek dan nenekmu menyutujuinya,
setelah satu
minggu kemudian ganti orang tua ibu datang kerumah ayahmu untuk menjelaskan
keseriusannya dan keluarga dari pihak ayahmu juga menyutujuinya, kedua keluarga
ayahmu dan ibu langsung mencari hari yang pas untuk menikah dan akhirnya
jatuhlah tanggal 5 juni 1993 ayah dan ibu menikah ya seperti raja sehari dan
momen ini adalah yang tak terlupakan bagi kita berdua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar