SEJARAH
PERANTAUAN SANG AYAH DALAM
MENJALANI
KERASNYA KEHIDUPAN
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh ibu
Indah Wahyu, M.Pd
oleh
Rika Wulandari
130731615730
UNIVERSITAS NEGERI
MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
PENDIDIKAN
SEJARAH
Desember
2013
KATA PENGENTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas karunia-Nya makalah
yang berjudul “Sejarah Perantauan Sang Ayah dalam Menjalani Kerasnya Kehidupan”
dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Tak lupa juga penulis ucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut serta dalam terselesaikannya makalah
ini, terutama kepada narasumber atas informasi-informasi yang di berikan.
Makalah ini
berisi tentang perjuangan dan kerja keras seseoarang dalam mempertahankan
hidupnya. Semoga makalah ini memiliki banyak manfaat kepada pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR
ISI............................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan............................................................................................ 1
D. Metode-metode
Sejarah................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Penyebab
Sutarjo Merantau........................................................................... 5
B. Perjalanan
Merantau Sejarah.......................................................................... 6
BAB
III PENUTUP.................................................................................................. 8
DAFTAR
RUJUKAN............................................................................................... iii
LAMPIRAN.............................................................................................................. iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Hidup yang serba
kekurangan pasti pernah di alami oleh kebanyakan orang. Sehingga hal ini
mengakibatkan seseorang melakukan suatu hal yang kurang logis bagi oarang lain
dan bahkan tak jarang yang sampai berujung kepada hal-hal yang negatif. Seperti
yang dialami oleh ayah saya yang bernama Sutarjo sewaktu perjaka dulu. Dia
harus menjadi seorang perantau sejak usianya masih 14 tahun. Karena keadaan
ekonomi keluarganya yang serba kekurangan inilah yang membua
tnya harus menjalani
kerasnya kehidupan serta harus mengubur dan membuang semua impiannya untuk
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tingga.
Dalam makalah ini penulis mencoba
mengangakat tema sejarah perantauan sang ayah dalam menjalani kerasnya
kehidupan. Kisah ini cukup menarik untuk di bahas, selain mengandung cerita
sejarah, juga terdapat pesan-pesan terhadap pembacanya untuk lebih menghargai
kerja keras seseorang.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa penyebab Sutarjo
menjadi seorang perantau?
2.
Bagaimana perjalanan
merantau Sutarjo?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Menjelaskan penyebab
Sutarjo menjadi seorang perantau
2.
Menjelaskan tentang
perjalanan merantau Sutarjo
D.
Metode-metode
Sejarah
1.
Pemilihan
Topik
1.1 Kedekatan
Emosional
Sutarjo adalah ayah saya. Dia adalah
salah satu dari seseorang yang pernah mengalami kerasnya kehidupan, sehingga
mengharuskannya merantau ke berbagai daerah. Maka dari itu untuk mengetahui
sejarah Sutarjo sebagai seorang perantau yang sekarang telah menjadi seorang
kepala keluarga dengan seorang istri dan dua orang penulis, penulis mencoba
membahas mengenai penyebab Sutarjo merantau dan kisah perjalanannya ketika
merantau.
1.2 Kedekatan
Intelektual
Untuk mencari kebenaran dalam makalah
ini, penulis mencari sumber-sumber baik primer maupun sekunder. Pemilihan topik
bertujuan agar pembaca lebih menghargai usaha keras seseorang, dean lebih
mensyukuri atas segala nikmat yang telah di berikan Tuhan. Sehingga topik yang
saya bahas adalah tentang sejarah perantauan sang ayah dalam menjalani kerasnya
kehidupan.
2.
Heuristik
Pengumpulan data-data
dan sumber-sumber yang didapat penulis yaitu berasal dari sumber primer denngan
mewawancarai sutarjo melalui via telepon dan merupakan sumber utama yang
terlibat langsung di dalamnya. Sedangkan sumber sekundernya yaitu Satimah yang
merupakan kerabat dekat dari keluarga Sutarjo. Sumber sekunder tersebut penulis
peroleh dengan wawancara tidak terstruktur, maksudnya wawancara tersebut
dilakukan pada keadaan santai atau tidak formal. Jadi kesannya hanya sekedar
ngobrol-ngobrol biasa saat santai.
3.
Kritik
Sumber
3.1
Kritik
Eksternal
Dari sumber primer yaitu Sutarjo ( ayah
saya) mengaku bahwa dulu adalah seorang perantau di berbagai daerah dan pulau,
bahkan dia juga mengatakan jika dulu waktu bekerja dalam perantauan tidak
dibayar sehingga pulang tidak mendapatkan hasil apa-apa. Tetapi berbeda dengan
sumber sekunder yang tidak mengatakan hal tersebut.
3.2
Kritik
Internal
Dari wawancara yang dilakukan penulis,
kemungkinan besar jikan penyebab utama Sutarjo menjadi seorang perantau adalah
karena faktor ekonomi. Kenyataannya orang tua Sutarjo hanyalah seorang buruh
tani dengan penghasilan tak menentu serta mereka tidak bisa membiayai sekolah
Sutarjo hingga SMP.
4.
Interpretasi
Dari data-data maupun
fakta-fakta yang didapat penulis melalui wawancara baik dari primer maupun
sumber sekunder dapat diinterpretasikan bahwa perjalanan merantau Sutarjo di
mulai sejak usia 14 tahun atau lebih tepatnya dua tahun setelah dia lulus SD.
Penyebabnya adalah karena faktor ekonomi keluarga yang sangat minim, sehingga
dia harus bekerja keras sebagai seorang perantau untuk mencukupi kehidupannya
dan juga keluarganya. Bahkan dia juga pernah tidak dibayar saat bekerja
sehingga pulang tidak menghasilkan apa-apa. Tetapi lain halnnya dengan sumber
sekunder yang tidak menyebutkan hal tersebut. Dan penulis sadar dan berpendapat
bahwa tidak semua peristiwa tersebut akan dicritakan pada orang lain.
5.
Historiografi
Didalam historiografi
dimulai dengan bab I yaitu pendahuluan. Pada pandahuluan ini berisi tentang
latar belakang, rumusan maslah, tujuan serat metode-metode sejarah. Kemudian
pada bab II yaitu pembahasan. Pada pembahasan berisi tentang inti makalah atau
jawaban dari rumusan masalah. Dan yang terakhir bab III yaitu penutup yang
berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penyebab
Sutarjo Merantau
Penyebab Sutarjo
memutuskan untuk menjadi seorang perantau yaitu di karenakan faktor ekonomi
keluarga Sutarjo. Sutarjo adalah anak ke dua dari pasangan alm.Sukari dan
almh.Somi. dulu orang tuanya bekerja sebagai seorang buruh tani. Sutarjo hanya
mengenyam pendidikan hanya sampai Sekolah Dasar, dia tidak bisa melanjutkan
sekolah lagi di karenakan biaya.
Terbatasnya pendidikan yang ditempuh
Sutarjo, membuatnya harus mengenggur dan terkadang membantu orang tuanya di
sawah. Kemudian dia ditawari seorang tetangganya untuk bekerja di Surabaya
sebagai kuli bangunan. Tidak hanya di Surabaya dia juga merantau ke berbagai
daerah dan pulau di antaranya pulau Kalimantan, Sumatra, daerah Yogyakarta dan
TulungAgung.
Kerasnya kehidupan yang dilalui Sutarjo
selama perantauan seperti hal yang biasa baginya. Dia mulai merantau sejak usia
14 tahun. Dan bisa dibayangkan bagaimana seorang anak dengan usia tersebut
harus bekerja sebagai seorang kuli bangunan dan jauh dari oarang tua. Tetapi
dengan tekad yang kuat Sutarjo bisa menjalaninya.
Hidupnya selama perjaka
dihabiskan dalam perantauan. Keadaan ekonomi keluarga yang serba kekurangan
dapat membuat orang melakukan suatu hal yang tidak logis menurut orang lain.
Dan dari sumber sekunder mengatakan bahwa orang tua Sutarjo pernah bercerita dan
menangis pada Satimah, bahwa dia menyesal dan sedih karena tidak bisa
menyekolahkan anaknya ke jenjang lebih tinggi, dan orang tua Sutarjopun juga
merasa bersalah. Tetapi dengan berat hati akhirnya orang tua Sutarjo mengatakan
pada anaknya bahwa mereka tidak bisa membiayai sekolahnya.
B. Perjalanan Merantau
Sutarjo
Perjalanan merantau
Sutarjo dimulai tahun 1982, tepatnya dua tahun setelah dia lulus SD. Dia diajak
tetangganya untuk bekerja di Surabaya sebagai kuli bangunan. Sutarjo bekerja
mengangkut pasir dan terkadang membantu pekerja yang lain, dia tidak bisa
bekerja berat seperti pekerja yang lain karena menginngat umurnya yang masih
kecil. Dia dibayar separuh dari gaji pada umumnya yaitu 1000/hari, itupun tidak
setiap hari dia bekerja mengingat kondisi fisik dan tenaga yang tidak seperti
orang dewasa. Pada tahun 1984 Sutarjo akhirnya memutuskan untuk pulang. Dia di
rumah selama satu tahun, waktu satu tahun tersebut dia gunakan untuk membantu
oarang tuanya di sawah.
Kemudian pada tahun
1985 ada saudaranya yang juga mengajaknya kembali merantau ke daerah Yogyakarta
untuk bekerja sebagai buruh gergaji. Pertamanya Sutarjo diajari bagaimana
menggunakan mesin gergaji sampai dia bisa mahir menggunakannya. Sutarjo bekerja
di situ selama tiga tahun dengan gaji 2500/hari. Tetapi saat itu dia terkena
musibah, kakinya sakit dan tidak bisa berjalan sehingga dia harus diantar
pulang oleh saudaranya. Sutarjo menjalani pengobatan selama tiga bulan di
rumah. Jarak satu bulan setelah pengobatan Sutarjo sembuh dan kembali lagi ke
Yogyakarta untuk bekerja kembali demi melunasi hutang-hutangnya selama
pengobatan. Setelah bekerja selama dua tahun dia pindah merantau ke daerah
Sumatra. Di sana dia bekerja sebagai buruh gergaji juga karena dia merasa telah
menemukan keahliannya yakni sebagai penggergaji.
Selama bekerja tersebut Sutarjo di gaji
sebesar 3000/hari, tetapi namanya hanya seorang buruh tentu dia tidak bisa
bekerja setiap hari juga, dia hanya bekerja di saat ada orang yang memintanya
untuk menebang kayu dan itupun alat gergajinya menyewa pada oranng lain.
Sutarjo bekerja di Sumatra selama dua tahun. Pada tahun 1992 Sutarjo pindah
lagi merantau ke pulau Kalimantan, di daerah inilah Sutarjo mendapatkan
pengalaman buruk selama bekerja. Dia bekerja selama 5 bulan tetapigaji yang
diberikan hanya gaji satu bulan yaitu 3.500/hari. Sutarjo hanya diberikan
janji-janji kosong oleh bosnya.
Akhirnya Sutarjo
memutuskan pulang dengan menggunakan gaji tersebut untuk perjalanannya sehingga
dia pulang dengan tanngan kosong tanpa hasil. Hal ini membuat hati Sutarjo
sedih. Pada tahun 1993 Sutarjo memutuskan untuk
merantau kembali ke
daerah Tulung Agung dan di sinilah Sutarjo mendapatkan pekerjaan yang
menurutnya enak dan dia juga menemukan sebuah keluarga baru yang sampai
sekarang masih terjalin dengan erat. Saat bekerja di Tulung Agung gajinya
sebesar 5.000/hari. Dia bekerja sampai tahun 1996. Pada tahun 1994 Sutarjo
menikah dan tahun 1995 dia mempunyai seorang anak. Tahun 1996 dia memutuskam
untuk berhenti merantau dan bekerja di rumah sebagai buruh tani sampai
sekerang. Dan saat ini dia menjalani peranannya sebagai seorang kepala
keluarga, dengan seorang istri dan dua anak perempuannya. Dan dia mempunyai
sebuah impian yaitu bahwa anak-anaknya harus bisa sekolah tinggi dan jangan
sampai mengikuti jejak ayahnya. Dan sekarang anak pertamanya sedang menempuh
pendidikan S1 di Universitas Negeri Malang dengan jalur beasiswa sedangakan
anak ke duanya sedang duduk di TK. Sutarjo sangat berharap impiannya akan
terwujud.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sutarjo memulai
perantauannya sejak usia 14 tahun diajak oleh tetangganya bekerja di surabaya
sebagai kuli bangunan. Penyebab Sutarjo menjadi seorang perantau adalah karena
keadaan ekonomi keluarganya yang serba kekurangan. Sutarjo adalah anak
laki-laki dari alm.Sukari dan almh.Somi. dia menempuh pendidikan hanya sampai
SD dan karena tidak adanya biaya akhirnya dia memutuskan untuk merantau.
Sutarjo merantau ke
berbagai daerah, di antarnya Surabaya(1982-1984) dengan gaji 1000/hari,
Yogyakarta (1985-1990) dengan gaji 2.500/hari, setelah itu pindah ke pulau
Kalimantan (1992) tetapi dia hanya di bayar gaji 1 bulan saja yaitu 3.500/hari,
dan pada tahun 1993 kembali merantau di Tulung Agung hingga dia mempunyai anak
tahun 1996 dengan gaji 5000/hari.
B.
Saran
Keadaan ekonomi
keluarga yang seraba kekurangan, mendorong seseorang untuk terus bekerja keras
dalam melangsungkan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu kita
seharusnya lebih bisa menghargai suatu kerka keras sesorang.
DAFTAR RUJUKAN
Data Narasumber
1.
Sumber Primer
Nama
: Sutarjo
TTL : Trenggalek, 06 Mei 1967
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Buruh Tani
Alamat
: Dsn. Kayu Putih Ds. Besuki Kec. Munjungan Kab. Trenggalek
2.
Sumber Sekunder
Nama
: Satimah
TTL
: Trenggalek, 10 April 1942
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Ibu Rumah tangga
Alamat
: Dsn. Nayu Ds. Karangturi Kec. Munjungan Kab. Trenggalek
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Keluarga
Sutarjo
Satimah
(narasumber Sekunder)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar