SEJARAH
KELUARGA BAPAK PUSPITO ADI PADA TAHUN 1985-2000
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar
Ilmu Sejarah
Yang
dibina oleh Indah Wahyu P.U.,
S.Pd., S.Hum., M.Pd
Oleh
Faris
Sandi Puspito
130731615701
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Desembar 2013
i
DAFTAR
ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Keluarga Bapak Puspito di Tahun 1985-2000............................................. 3
B. Permasalahan
Keluarga Bapak Puspito Adi Pada Tahun 1985-199......................... 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan 7
B.
Saran………………………………………………………………………………….7
DAFTAR RUJUKAN....................................................................................................... 8
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Secara sederhana
keluarga merupakan ikatan terkecil dari suata masyarakat, didalam keluarga
terdapat individu individu, individu tersebut minimal ayah, ibu dan anak, yang
saling bekerja sama dalam satu hal dalam suatu kegiatan seperti halnya
melakukan pekerjaan rumah yang terbagi-bagi. Penulis sendiri mendefinisikan
keluarga yaitu, keluarga merupakan segalanya dan tidak bisa di samakan dengan
apapun, karena keluarga merupakan sekumpulan orang yang selalu ada buat kita,
keluargalah yang medukung kita untuk menjadi pribadi yang sempurna, keluarga
yang selalu ada saat kita susah maupun senang,
karena keluarga adalah mutiara kehidupan.
Keluarga mempunyai
peranan yang sangat fital dalam kehidupan seseorang, dimana dikeluargalah
seseorang di didik untuk menjadi orang yang berkepribadian positif, yaitu
bersifat sopan, santun, menaati aturan dalam suatu kelompok dan masyarakat, keluarga
juga mengajarkan kita untuk beribadah kepada Allah serta mempelajari tentang
ajaran tuhan supaya kita tidak terjerumus ke aliran sesat, keluargalah yang
memberikan kita kasih sayang dan
perhatian yang abadi karena kasih keluarga sepanjang masa, kita
seharusnya bersyukur kepada Allah, karena kita mempunya keluarga yang selalu
menafkahi kita dari kita kecil sampai sekarang, dimana keluarga selalu menjaga
dan menafkahi kita tanpa ada rasa pamrih dan mengeluh.
Setiap keluarga pasti mempunya masalah karena antara individual satu
dengan individual yang lain dalam suatu keluarga pasti ada perbedaan pendapat,
karena itulah lika liku kehidupan dalam menjalin suatu keluarga tetapi dengan
masalah tersebut seseorang bisa menjadi orang yang lebih tegar dalam
melanjutkan hidupnya dan masalah seberat apapun pasti ada jalan keluarnya jika
kita menyelesaikan dengan
sungguh-sungguh dan hati nurani, oleh
sebab itu penulis membuat makalah yang
berjudul sejarah bapak puspito adi pada tahun 1985-2000.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah keluarga bapak Puspito adi
pada tahun 1985-2000?
2. Bagaimana permasalahan yang terjadi di
keluarga bapak Puspito adi pada tahun 1985-2000?
C.
Tujuan
1. Untuk lebih mengenal tentang sejarah Bapak
Puspito adi tahun 1985-2000
2. Untuk mengetahui masalah yang pernah melanda keluarga
bapak Puspito adi tahun 1985-1990
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Keluarga Bapak Puspito di Tahun 1985-2000
Keluarga Bapak Puspito adi beralamat tinggal di jalan kelengkeng RT/RW 02/01 Dsn krajan
Desa tempursari kecamatan tempursari kabupaten lumajang , Keluarga bapak puspito
adi bisa
dikatakan keluarga yang
relatife kecil karena terdiri
dari 5 orang anggota keluarga, lebih tepatnya lagi yaitu bapak
puspito adi, istrinya dan 3 orang anaknya, bapak puspito adi sendiri lahir di lumajang 12
desember 1964 dari pasangan istri kartiko dan dasemi pendidikan bapak puspito masih
lulusan SD, sedangkan istri beliau
bernama ibu siyami, ibu siyami lahir di
malang 1 maret 1969 dari pasangan yakin dan tukinem yang juga berpendidikan SD, bapak puspito dan ibu siyami menikah pada tanggal 15
agustus 1986, kemudian anak pertama
mereka bernama mia dewi candra puspita yang berkelamin perempuan, sedangkan
yang kedua dan ketiga berkelamin laki-laki
ialah Faris sandi puspito dan Prayuda ade triyan puspito
Bapak Puspito adalah seorang pekebun dan beternak kambing
sedangkan istrinya Ibu siyami hanyalah ibu rumah tangga dan terkadang membantu
suaminya di kebun. Setiap harinya Bapak puspito pergi ke kebun untuk mencari
rumput dan Ibu siyami melakukan
pekerjaan di rumah seperti, memasak, mencuci dan membersikan rumahnya. Rumah
beliau sangat sejuk karena disekeliling rumah masih banyak pepohonan hijau, disebelah
timur menjulang pegunungan indah yang biasanya orang orang bilang pegunungan
kukusan, karena menurut mereka bentuknya seperti kue kukus, terkadang diwaktu
pagi pohon–pohon tersebut mengeluarkan embun pagi yang asri.
Sekitar tahun 1986-an Bapak puspito adi menikah dengan
ibu siyami, mereka bertemu di malang dimana saat itu bapak puspito bekerja di
tempat saudaranya di malang kemudian bertemu dengan ibu siyami, pernikahan ini
berlangsung di kota malang yang merupakan kota kelahiran ibu siyami, sedangkan
bapak puspito yang waktu itu masih beragama Kristen berpindah agama ke agama
islam, beliau mengikuti agama yang dianut oleh ibu siyami, pernikahan ini
3
4
berlangsung secara
nikmat karena kedua kelurga besar saling bertatap muka dan memberi restu kepada
bapak puspito dan ibu siyami. Selanjutnya setelah beberapa bulan di malang
bapak puspito membawa istrinya ke lumajang yang merupakan tempat asalnya, dan
mereka berdua tinggal di lumajang.
Pada tanggal 31 Mei 1988, anak pertamanya lahir dimana
bayi tersebut berkelamin perempuan yang diberi nama Mia dewi candra Puspita,
dengan lahirnya anak pertama ini bapak puspito dan istrinya sangat senang
karena beliau sudah 2 tahun menunggu datangnya momongan akhirnya terpenuhi,
karena rasa bersyukurnya akan datangnya anak pertama bapak puspito memotong
salah satu kambingnya untuk di masak-masak serta mengundang warga sekeliling
rumahnya untuk bersama-sama memakan kambing yang sudah dimasak dan juga untuk
mendoakan supaya anaknya kelak menjadi anak yang soleha serta berguna bagi nusa
dan bangsa.
Pada tanggal 11 juli 1994 ibu siyami melahirkan bayi
keduanya yang berkelamin laki-laki tampan, anak ini bernama faris sandi
puspito, dalam melahirkan anak yang kedua ini terasa istimewa karena akhirnya
mereka mempunyai 2 anak yaitu laki-laki dan perempuan, sedangkan keluarga dari
malang juga datang kerumah bapak puspito untuk melihat bayi ke dua mereka,
sehingga ini juga menjadi reuni akbar untuk kedua keluarga tersebut, karena
banyaknya keluarga yang berkumpul sehingga membuat rumah bapak puspito penuh
dengan tamu sampai-sampai kursinya tidak
cukub untuk menampung semua orang, sehingga banyak yang duduk di lantai. Anak
kedua yang bernama Faris sandi ini sekarang belajar di universitas negeri
malang, mengambil jurusan pendidikan sejarah.
Kemudian pada 4 april 1998 istri bapak puspito akhirnya
melahirkan anak yang terakhir, yang bernama Prayuda ade triyan puspito, dengan
lahirnya anak ke tiga ini untuk pertama kalinya persalinan di lakukan di
puskesmas dan dibantu oleh seorang bidan, karena pada waktu melahirkan anak
pertama dan kedua puskesmas masih belum dibangun sehingga di desa tempursari
bila seorang ibu melahirkan maka akan dibantu oleh seorang dukun melahirkan /
biasanya disebut dukun bayek, sekarang anak ke tiganya masih menempuh
pendidikan di SMP N 1 tempursari dan akan lulus ditahun depan. Bapak puspito
dan istrinya selalu menyayangi anak-anaknya terkadang demi anaknya bapak
puspito rela bangun lebih pagi dan berangkat ke kebun
5
untuk mencari rumput supaya nanti tidak kesiangan
mengantar anak pertamanya berangkat sekolah, saat berangkat sekolah anak
perempuannya selalu digendong dari rumah sampai ke sekolah dan saat itu masih
belum mempunyai kendaraan sehingga beliau
jalan kaki sepanjang 1 KM,
sedangkan istrinya ibu siyami selalu bangun jam 4 dan terkadang bangun jam 3
untuk memasak nasi supaya bila bapak puspito berangkat ke kebun, nasi sudah
siap, dan anaknya juga bisa sarapan pagi sebelum berangkat sekolah, setelah itu
ibu siyami memandikan anak yang ke tiga dimana bayi kecilnya supaya segar dan
wangi.
B. Permasalahan Keluarga Bapak Puspito Adi Pada
Tahun 1985-1990
Di dalam keluarga pasti ada pertengkaran, permasalahan, baik masalah
ekonomi, sosial dan kepercayaan, karena dengan adanya masalah seseorang dapat
menjadi pribadi yang lebih baik, karena pengalaman tersebut dijadikan acuan
untuk membentuk karakter yang lebih dewasa. Dalam masalah tersebut harus kita
hadapi dengan sabar dan sungguh-sungguh agar permasalahan tersebut bisa
terselesaikan dengan baik dan cepat selesai. Adanya saling bekerja sama antar
individu juga sangat menentukan dalam keharmonisan suatu rumah tangga oleh
sebab itu lebih baik dirembuk dengan hati nurani yang paling dalam dan saling
intropeksi diri antar anggota keluaga untuk menjaga keluarga tetap utuh dan
harmonis.
Dulu
pada saat perekonomiaan keluarga bapak puspito lagi menurun bapak puspito dan
sekeluarga terpaksa memakan ubi-ubian dari hasil kebun yang dirawatnya,
singkong adalah ubi-ubian yang sering dimakan pada waktu itu tetapi mereka
bersyukur masih diberi kesehatan walaupun hanya singkong yang dipunyai di dapur,
terkadang singkong-singkong itu ditukar dengan padi ke tetangga karena pada
waktu itu tukar menukar barang masih dilakukan banyak orang di desa tempursari.
Bapak puspito dan ibu siyami pada saat menikah
dilaksanakan secara islam, kemudian bapak puspito beralih agama dari Kristen ke
islam mengikuti agama istrinya, pada saat istrinya diajak ke lumajang, disana
dilumjang mayoritas keluarga bapak
puspito beragama Kristen sehingga hanya ibu siyami yang beragama islam, pada
saat itu di awal-awal pernikahanya bapak puspito
6
mengingkari janjinya
dimana beliau masih memeluk agama Kristen, dibuktikan dengan masih sering
datang ke gereja di setiap minggunya bersama ibu dan saudaranya. sedangkan ibu
siyami diajak untuk masuk ke Kristen tetapi ibu siyami tidak mau masuk ke agama
Kristen karena pada saat menikah bapak puspito lah yang mau masuk ke agama
islam.
Pada
saat anak pertama berumur sekitar 1 tahun yaitu Mia dewi Candra puspita, bapak puspito
mendaftarkan anaknya untuk di babtis di gereja tetapi ibu siyami menolak dengan
membakar document babtis gereja tersebut, dengan kejadian tersebut ibu siyami
membawa anak pertamanya ke kota malang yaitu kerumah ayahnya dan meninggalkan suaminya di lumajang, setelah
beberapa hari bapak puspito menyusul ke malang dan meminta maaf kepada
istrinya, dan kembali ke lumajang setelah kejadian tersebut bapak puspito sudah
tidak pernah lagi ke gereja, dan di rumah untuk pertama kalinya diadakan diba’an,
karena masyarakat mungkin tersentuh sehingga dalam acara diba’an tersebut
dihadiri banyak masyarakat muslim sampai-sampai kuenya kurang karena tidak
menduga sampai sebanyak itu dan bisa dikatakan 2x lipat orang yang datang
karena perkumpulan diba’ yang lain tiba-tiba juga ikut, sampai-sampai tetangga
menyumbang kue-kue untuk acara diba’aan
tersebut. Sekarang bapak puspito sudah rajin shalat berjamaah di mushala, dan
menjalankan perintah agama yang lain termasuk puasa ramadhan.
Pada
tahun 2000-an keluarga bapak puspito terkena musibah yaitu dimana bapak puspito
mengalami kecelakaan yang terjadi di kecamatan pasirian, kemudian beliau dibawa
kerumah sakit di kota lumajang. Disana beliau dirawat dirumah sakit selama 5
hari kemuadian dibawa pulang dan tidak bisa bekerja selama hampir 3 bulan,
sehingga ibu siyami harus menjual sedikit tanahnya untuk memenuhi kebutuhan dan
membuka sebuah toko kecil untuk dibuat usaha, dan sampai sekarang tokonya masih
tetap ada.
BAB III
PENUTUP
A.
kesimpulan
Keluarga
mepuakan ikatan terkecil dari suatu masyarakat, keluarga minimal terdiri dari
ayah, ibu dan anak. keluarga bapak puspito terdiri dari 5 orang, yaitu bapak
puspito, ibu siyami (istri), kemudian 3 anaknya yaitu Mia dewi candra puspita,
faris sandi puspito dan Prayuda ade triyan puspito, pekerjaan bapak puspito
yaitu kekebun mencari rumput untuk memberi makan kambing sedangkan ibu siyami
mengurus rumah tangga.
Permasalahan
yang terjadi didalam keluarga bapak puspito yaitu masalah ekonomi, social dan
kepercayaan., yaitu dimana perbedaan agama menjadi pemicu utama konflik yang terjadi
diawal-awal pernikahan kelurga beliau, tetapi masalah tersebut dengan
berjalanya waktu dan semakin percayanya terhadap agama islam membuat masalah tersebut
dapat dilalui bersama.
B.
Saran
Dalam
suatu hubungan pasti ada perbedaan, buatlah perbedaan menjadi hal yang
membuatnya menjadi sempurna, dimana kekurangan satu individual ditutupi dengan
kelebihan individual yang lain. Sehingga antar individual saling menutupi
kekurangan masing masing. Sehingga hidup lebih sempurna dan tidak mudah terjadi
konflik.
Saat
terjadi masalah segera selesaikan masalah tersebut sebisa mungkin dan secepat
mungkin, jangan sampai masalah satu dicampur dengan masalah yang lain. Mungkin dengan beberapa
masalah kita bisa mengambil hikmahnya sehingga bisa menjalani hidup
kedepan dengan suasana yang lebih ceria.
7
DAFTAR
RUJUKAN
Puspito
Adi, 50 tahun, Desa Tempursari, RT/RW 02/01, Kecamatan Tempursari, Kab Lumajang
5 Desember 2013, di tempat kediaman rumah bapak Puspito.
Siyami,
44 tahun, Desa Tempursari, RT/RW 02/01, kecamatan Tempursari, Kab
Lumajang, 5 Desember 2013, di tempat kediaman rumah bapak Puspito.
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.
8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar