Selasa, 10 Desember 2013

Faris Sandi Puspito



SEJARAH KELUARGA BAPAK PUSPITO ADI PADA TAHUN 1985-2000


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Indah Wahyu P.U., S.Pd., S.Hum., M.Pd



Oleh
Faris Sandi Puspito
130731615701








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Desembar 2013
i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................... i
BAB I             PENDAHULUAN
A.  Latar belakang ........................................................................................................ 1
B.  Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C.  Tujuan Penulisan Makalah....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Keluarga Bapak Puspito di Tahun 1985-2000............................................. 3
      B. Permasalahan Keluarga Bapak Puspito Adi Pada Tahun 1985-199......................... 5
BAB III PENUTUP
   A. Kesimpulan                                                                                                                   7
   B. Saran………………………………………………………………………………….7
DAFTAR RUJUKAN....................................................................................................... 8
           













BAB 1
Pendahuluan
A.   Latar Belakang
  
  Secara sederhana keluarga merupakan ikatan terkecil dari suata masyarakat, didalam keluarga terdapat individu individu, individu tersebut minimal ayah, ibu dan anak, yang saling bekerja sama dalam satu hal dalam suatu kegiatan seperti halnya melakukan pekerjaan rumah yang terbagi-bagi. Penulis sendiri mendefinisikan keluarga yaitu, keluarga merupakan  segalanya dan tidak bisa di samakan dengan apapun, karena keluarga merupakan sekumpulan orang yang selalu ada buat kita, keluargalah yang medukung kita untuk menjadi pribadi yang sempurna, keluarga yang selalu ada saat kita susah maupun senang,  karena keluarga adalah mutiara kehidupan.
Keluarga mempunyai peranan yang sangat fital dalam kehidupan seseorang, dimana dikeluargalah seseorang di didik untuk menjadi orang yang berkepribadian positif, yaitu bersifat sopan, santun, menaati aturan  dalam suatu kelompok dan masyarakat, keluarga juga mengajarkan kita untuk beribadah kepada Allah serta mempelajari tentang ajaran tuhan supaya kita tidak terjerumus ke aliran sesat, keluargalah yang memberikan kita kasih sayang dan  perhatian yang abadi karena kasih keluarga sepanjang masa, kita seharusnya bersyukur kepada Allah, karena kita mempunya keluarga yang selalu menafkahi kita dari kita kecil sampai sekarang, dimana keluarga selalu menjaga dan menafkahi kita tanpa ada rasa pamrih dan mengeluh.
   Setiap keluarga pasti mempunya masalah karena antara individual satu dengan individual yang lain dalam suatu keluarga pasti ada perbedaan pendapat, karena itulah lika liku kehidupan dalam menjalin suatu keluarga tetapi dengan masalah tersebut seseorang bisa menjadi orang yang lebih tegar dalam melanjutkan hidupnya dan masalah seberat apapun pasti ada jalan keluarnya jika kita menyelesaikan  dengan sungguh-sungguh dan hati nurani,  oleh sebab itu penulis membuat  makalah yang berjudul sejarah bapak puspito adi pada tahun 1985-2000.
1
2
B.     Rumusan Masalah
1.       Bagaimana sejarah keluarga bapak Puspito adi pada tahun 1985-2000?
2.       Bagaimana permasalahan yang terjadi di keluarga bapak Puspito adi pada tahun 1985-2000?

C.    Tujuan
1.       Untuk lebih mengenal tentang sejarah Bapak Puspito adi tahun 1985-2000
2.       Untuk mengetahui masalah yang pernah melanda keluarga bapak Puspito adi tahun 1985-1990














BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Keluarga Bapak Puspito di Tahun 1985-2000
            Keluarga Bapak Puspito adi beralamat tinggal  di jalan kelengkeng RT/RW 02/01 Dsn krajan Desa tempursari kecamatan tempursari kabupaten lumajang , Keluarga bapak puspito adi  bisa dikatakan keluarga yang relatife kecil karena terdiri dari 5 orang anggota keluarga, lebih tepatnya lagi yaitu bapak puspito adi, istrinya dan 3 orang anaknya, bapak puspito adi sendiri lahir di lumajang 12 desember 1964 dari pasangan istri kartiko dan dasemi pendidikan bapak puspito masih lulusan SD, sedangkan istri beliau bernama ibu siyami, ibu siyami lahir di malang 1 maret 1969 dari pasangan yakin dan tukinem yang  juga berpendidikan SD, bapak puspito dan ibu siyami menikah pada tanggal 15 agustus 1986, kemudian anak pertama mereka bernama mia dewi candra puspita yang berkelamin perempuan, sedangkan yang kedua dan ketiga berkelamin laki-laki  ialah Faris sandi puspito dan Prayuda ade triyan puspito
            Bapak Puspito adalah seorang pekebun dan beternak kambing sedangkan istrinya Ibu siyami hanyalah ibu rumah tangga dan terkadang membantu suaminya di kebun. Setiap harinya Bapak puspito pergi ke kebun untuk mencari rumput  dan Ibu siyami melakukan pekerjaan di rumah seperti, memasak, mencuci dan membersikan rumahnya. Rumah beliau sangat sejuk karena disekeliling rumah masih banyak pepohonan hijau, disebelah timur menjulang pegunungan indah yang biasanya orang orang bilang pegunungan kukusan, karena menurut mereka bentuknya seperti kue kukus, terkadang diwaktu pagi pohon–pohon tersebut mengeluarkan embun pagi yang asri.
            Sekitar tahun 1986-an Bapak puspito adi menikah dengan ibu siyami, mereka bertemu di malang dimana saat itu bapak puspito bekerja di tempat saudaranya di malang kemudian bertemu dengan ibu siyami, pernikahan ini berlangsung di kota malang yang merupakan kota kelahiran ibu siyami, sedangkan bapak puspito yang waktu itu masih beragama Kristen berpindah agama ke agama islam, beliau mengikuti agama yang dianut oleh ibu siyami, pernikahan ini
3
4
berlangsung secara nikmat karena kedua kelurga besar saling bertatap muka dan memberi restu kepada bapak puspito dan ibu siyami. Selanjutnya setelah beberapa bulan di malang bapak puspito membawa istrinya ke lumajang yang merupakan tempat asalnya, dan mereka berdua tinggal di lumajang.
            Pada tanggal 31 Mei 1988, anak pertamanya lahir dimana bayi tersebut berkelamin perempuan yang diberi nama Mia dewi candra Puspita, dengan lahirnya anak pertama ini bapak puspito dan istrinya sangat senang karena beliau sudah 2 tahun menunggu datangnya momongan akhirnya terpenuhi, karena rasa bersyukurnya akan datangnya anak pertama bapak puspito memotong salah satu kambingnya untuk di masak-masak serta mengundang warga sekeliling rumahnya untuk bersama-sama memakan kambing yang sudah dimasak dan juga untuk mendoakan supaya anaknya kelak menjadi anak yang soleha serta berguna bagi nusa dan bangsa.
            Pada tanggal 11 juli 1994 ibu siyami melahirkan bayi keduanya yang berkelamin laki-laki tampan, anak ini bernama faris sandi puspito, dalam melahirkan anak yang kedua ini terasa istimewa karena akhirnya mereka mempunyai 2 anak yaitu laki-laki dan perempuan, sedangkan keluarga dari malang juga datang kerumah bapak puspito untuk melihat bayi ke dua mereka, sehingga ini juga menjadi reuni akbar untuk kedua keluarga tersebut, karena banyaknya keluarga yang berkumpul sehingga membuat rumah bapak puspito penuh dengan tamu sampai-sampai kursinya  tidak cukub untuk menampung semua orang, sehingga banyak yang duduk di lantai. Anak kedua yang bernama Faris sandi ini sekarang belajar di universitas negeri malang, mengambil jurusan pendidikan sejarah.
            Kemudian pada 4 april 1998 istri bapak puspito akhirnya melahirkan anak yang terakhir, yang bernama Prayuda ade triyan puspito, dengan lahirnya anak ke tiga ini untuk pertama kalinya persalinan di lakukan di puskesmas dan dibantu oleh seorang bidan, karena pada waktu melahirkan anak pertama dan kedua puskesmas masih belum dibangun sehingga di desa tempursari bila seorang ibu melahirkan maka akan dibantu oleh seorang dukun melahirkan / biasanya disebut dukun bayek, sekarang anak ke tiganya masih menempuh pendidikan di SMP N 1 tempursari dan akan lulus ditahun depan. Bapak puspito dan istrinya selalu menyayangi anak-anaknya terkadang demi anaknya bapak puspito rela bangun lebih pagi dan berangkat ke kebun
5
untuk  mencari rumput supaya nanti tidak kesiangan mengantar anak pertamanya berangkat sekolah, saat berangkat sekolah anak perempuannya selalu digendong dari rumah sampai ke sekolah dan saat itu masih belum mempunyai kendaraan sehingga beliau  jalan kaki sepanjang    1 KM, sedangkan istrinya ibu siyami selalu bangun jam 4 dan terkadang bangun jam 3 untuk memasak nasi supaya bila bapak puspito berangkat ke kebun, nasi sudah siap, dan anaknya juga bisa sarapan pagi sebelum berangkat sekolah, setelah itu ibu siyami memandikan anak yang ke tiga dimana bayi kecilnya supaya segar dan wangi.

B.  Permasalahan Keluarga Bapak Puspito Adi Pada Tahun 1985-1990
  Di dalam keluarga pasti ada pertengkaran, permasalahan, baik masalah ekonomi, sosial dan kepercayaan, karena dengan adanya masalah seseorang dapat menjadi pribadi yang lebih baik, karena pengalaman tersebut dijadikan acuan untuk membentuk karakter yang lebih dewasa. Dalam masalah tersebut harus kita hadapi dengan sabar dan sungguh-sungguh agar permasalahan tersebut bisa terselesaikan dengan baik dan cepat selesai. Adanya saling bekerja sama antar individu juga sangat menentukan dalam keharmonisan suatu rumah tangga oleh sebab itu lebih baik dirembuk dengan hati nurani yang paling dalam dan saling intropeksi diri antar anggota keluaga untuk menjaga keluarga tetap utuh dan harmonis.
Dulu pada saat perekonomiaan keluarga bapak puspito lagi menurun bapak puspito dan sekeluarga terpaksa memakan ubi-ubian dari hasil kebun yang dirawatnya, singkong adalah ubi-ubian yang sering dimakan pada waktu itu tetapi mereka bersyukur masih diberi kesehatan walaupun hanya singkong yang dipunyai di dapur, terkadang singkong-singkong itu ditukar dengan padi ke tetangga karena pada waktu itu tukar menukar barang masih dilakukan banyak orang di desa tempursari.
 Bapak puspito dan ibu siyami pada saat menikah dilaksanakan secara islam, kemudian bapak puspito beralih agama dari Kristen ke islam mengikuti agama istrinya, pada saat istrinya diajak ke lumajang, disana dilumjang  mayoritas keluarga bapak puspito beragama Kristen sehingga hanya ibu siyami yang beragama islam, pada saat itu di awal-awal pernikahanya bapak puspito
6
mengingkari janjinya dimana beliau masih memeluk agama Kristen, dibuktikan dengan masih sering datang ke gereja di setiap minggunya bersama ibu dan saudaranya. sedangkan ibu siyami diajak untuk masuk ke Kristen tetapi ibu siyami tidak mau masuk ke agama Kristen karena pada saat menikah bapak puspito lah yang mau masuk ke agama islam.
Pada saat anak pertama berumur sekitar 1 tahun  yaitu Mia dewi Candra puspita, bapak puspito mendaftarkan anaknya untuk di babtis di gereja tetapi ibu siyami menolak dengan membakar document babtis gereja tersebut, dengan kejadian tersebut ibu siyami membawa anak pertamanya ke kota malang yaitu kerumah ayahnya  dan meninggalkan suaminya di lumajang, setelah beberapa hari bapak puspito menyusul ke malang dan meminta maaf kepada istrinya, dan kembali ke lumajang setelah kejadian tersebut bapak puspito sudah tidak pernah lagi ke gereja, dan di rumah untuk pertama kalinya diadakan diba’an, karena masyarakat mungkin tersentuh sehingga dalam acara diba’an tersebut dihadiri banyak masyarakat muslim sampai-sampai kuenya kurang karena tidak menduga sampai sebanyak itu dan bisa dikatakan 2x lipat orang yang datang karena perkumpulan diba’ yang lain tiba-tiba juga ikut, sampai-sampai tetangga menyumbang kue-kue untuk acara  diba’aan tersebut. Sekarang bapak puspito sudah rajin shalat berjamaah di mushala, dan menjalankan perintah agama yang lain termasuk puasa ramadhan.
Pada tahun 2000-an keluarga bapak puspito terkena musibah yaitu dimana bapak puspito mengalami kecelakaan yang terjadi di kecamatan pasirian, kemudian beliau dibawa kerumah sakit di kota lumajang. Disana beliau dirawat dirumah sakit selama 5 hari kemuadian dibawa pulang dan tidak bisa bekerja selama hampir 3 bulan, sehingga ibu siyami harus menjual sedikit tanahnya untuk memenuhi kebutuhan dan membuka sebuah toko kecil untuk dibuat usaha, dan sampai sekarang tokonya masih tetap ada.

   
       

BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
      Keluarga mepuakan ikatan terkecil dari suatu masyarakat, keluarga minimal terdiri dari ayah, ibu dan anak. keluarga bapak puspito terdiri dari 5 orang, yaitu bapak puspito, ibu siyami (istri), kemudian 3 anaknya yaitu Mia dewi candra puspita, faris sandi puspito dan Prayuda ade triyan puspito, pekerjaan bapak puspito yaitu kekebun mencari rumput untuk memberi makan kambing sedangkan ibu siyami mengurus rumah tangga.
      Permasalahan yang terjadi didalam keluarga bapak puspito yaitu masalah ekonomi, social dan kepercayaan., yaitu dimana perbedaan agama menjadi pemicu utama konflik yang terjadi diawal-awal pernikahan kelurga beliau, tetapi masalah tersebut dengan berjalanya waktu dan semakin percayanya terhadap agama islam membuat masalah tersebut dapat dilalui bersama.

B. Saran
Dalam suatu hubungan pasti ada perbedaan, buatlah perbedaan menjadi hal yang membuatnya menjadi sempurna, dimana kekurangan satu individual ditutupi dengan kelebihan individual yang lain. Sehingga antar individual saling menutupi kekurangan masing masing. Sehingga hidup lebih sempurna dan tidak mudah terjadi konflik.
Saat terjadi masalah segera selesaikan masalah tersebut sebisa mungkin dan secepat mungkin, jangan sampai masalah satu dicampur dengan  masalah yang lain. Mungkin dengan beberapa masalah kita bisa mengambil hikmahnya sehingga bisa menjalani hidup kedepan  dengan suasana yang lebih ceria.




7
DAFTAR RUJUKAN
Puspito Adi, 50 tahun, Desa Tempursari, RT/RW 02/01, Kecamatan Tempursari, Kab Lumajang 5 Desember 2013, di tempat kediaman rumah bapak Puspito.
Siyami, 44 tahun, Desa Tempursari, RT/RW 02/01, kecamatan Tempursari, Kab Lumajang,         5 Desember  2013, di tempat kediaman rumah bapak Puspito.
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.















8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar