OPERASI PEMBEBASAN IRIAN BARAT / TRI KOMANDO RAKYAT
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh
Ibu Indah W.P. Utami, S.Pd., S.Hum., M.Pd.
Oleh
Nur Annisa Widia Iswara
130731615705
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Peulisan
1.4 Metode Sejarah
1.4.1 Heuristik
1.4.2 Kritik
1.4.2.1 Narasumber
1.4.2.2 Data
1.4.3 Interpretasi
1.4.4 Historiografi
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Siapa
dan apa peran Bapak Samik Mariyanto dalam TRIKORA
2.2 Kondisi
keluarga
2.3 Tempat
peristirahatan yang terakhir
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat)
adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk
menggabungkan wilayahPapua bagian barat. Pada
tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia)
mengumumkan pelaksanaanTrikora di Alun-alun
Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando
Mandala. Mayor
Jenderal Soeharto
diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan
menyelenggarakan operasi militer untuk
menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Ketika Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya pada 17
Agustus 1945, Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda, termasuk wilayah
barat Pulau
Papua. Namun demikian, pihak Belanda menganggap wilayah itu masih menjadi salah satu provinsi Kerajaan Belanda. Pemerintah Belanda kemudian memulai
persiapan untuk menjadikan Papua negara merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an.
Namun pemerintah Indonesia menentang hal ini dan Papua menjadi daerah yang
diperebutkan antara Indonesia dan Belanda.
Sebuah
operasi rahasia dijalankan untuk menyusupkan sukarelawan ke Papua bagian barat.
Walaupun Trikora telah dikeluarkan, namun misi itu dilaksanakan sendiri-sendiri
dalam misi tertentu dan bukan dalam operasi bangunan.Hampir semua kekuatan yang
dilibatkan dalam Operasi Trikora sama sekali belum siap, bahkan semua kekuatan
udara masih tetap di Pulau Jawa. Walaupun begitu, TNI
Angkatan Darat lebih dulu melakukan penyusupan sukarelawan, dengan meminta
bantuan TNI Angkatan Laut untuk mengangkut pasukannya menuju pantai Papua bagian
barat, dan juga meminta bantuan TNI
Angkatan Udara untuk mengirim 2 pesawat Hercules untuk mengangkut pasukan
menuju target yang ditentukan oleh TNI AL.
Misi itu sangat rahasia, sehingga hanya ada beberapa petinggi di markas besar TNI AU yang mengetahui tentang misi ini. Walaupun misi ini sebenarnya tidaklah rumit, TNI AU hanya bertugas untuk mengangkut pasukan dengan pesawat Hercules, hal lainnya tidak menjadi tanggung jawab TNI AU.
Misi itu sangat rahasia, sehingga hanya ada beberapa petinggi di markas besar TNI AU yang mengetahui tentang misi ini. Walaupun misi ini sebenarnya tidaklah rumit, TNI AU hanya bertugas untuk mengangkut pasukan dengan pesawat Hercules, hal lainnya tidak menjadi tanggung jawab TNI AU.
Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Mayjen
Soeharto melakukan operasi infiltrasi udara dengan menerjunkan penerbang
menembus radar Belanda. Mereka diterjunkan di daerah pedalaman Papua bagian
barat. Penerjunan tersebut menggunakan pesawat angkut Indonesia, namun operasi
ini hanya mengandalkan faktor pendadakan, sehingga operasi ini dilakukan pada
malam hari. Isi dari Trikora sendiri
adalah : 1.Gagalkan pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda kolonial
2. Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
2. Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
1.2 Rumusan masalah
- Siapa dan apa peran Bapak Samik Mariyanto dalam peristiwa Trikora ?
- Bagaimana kondisi keluarga Bapak Samik Mariyanto ?
- Dimana tempat peristirahatan terakhir Bapak Samik Mariyanto ?
1.3Tujuan
- Untuk menjelaskan Siapa dan apa peran Bapak Samik Mariyanto dalam peristiwa Trikora.
- Untuk menjelaskan kondisi keluarga Bapak Samik Mariyanto saat Bapak Samik Mariyanto ikut dalam Trikora.
- Untuk menjelaskan dimana tempat peristirahatan terakhir Bapak Samik Mariyanto.
1.4Metode sejarah
1.4.1 Heuristik
Dalam
pengumpulan data pada makalah kali ini penulis menggunakan metode wawancara
kepada seorang narasumber. Narasumber bernama Miek Satumi yang berdomisili di
Malang, dari hasil wawancara yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 23 November
20113 di kediaman ibu Miek Satumi diperoleh beberapa data antara lain :
·
Bapak samik
merupakan anak ke empat dari tiga belas bersaudara.
·
Penempatan dinas
pertama kali bapak samik berada di derah Pekanbaru.
·
Diketahui bahwa
bapak Samik meninggal di karenakan terkena penyakit malaria.
1.4.2
Kritik
1.4.2.1 Narasumber
Narasumber
pada makalah ini adalah ibu Miek Satumi yang berumur 72 tahun yang merupakan
seorang pensiunan Guru, ibu Miek berdomisili
di Malang, beliau merupakan adik kandung dari Bapak Samik Mariyanto yang
penulis ceritakan dalam makalah kali ini. Beliau lahir di Malang pada tanggal
30 Agustus 1941, dari segi umur pada saat kejadian trikora tersebut sudah
berusia 20 tahun sehingga dapat diterima bahwa memang ibu Miek benar-benar
masih mengingat kejadian tersebut.
1.4.2.2 Data
Untuk
data-data dari narasumber untuk kebenarannya belum bisa penulis bandingkan
dengan sumber-sumber lain, karena buku-buku yang memuat tentang Operasi
pembebasan irian barat sedikit sulit di dapatkan. Maka untuk menyesuaikan
cerita yang penulis uraikan disini, maka penulis mencoba mencari data-data dan
cerita-cerita tentang Trikora tersebut melalui blog yang ada.
1.4.3 Interpretasi
Dari penafsiran saya terhadap data yang saya peroleh
dari narasumber ada beberapa data yang harus saya jelaskan yakni tentang
kesalahan penerjunan para AURI di pedalaman irian barat. Kesalahan yang terjadi
bukan karena kesalahan pilot pesawat tersebut atau salah para penerjun,tetapi
memang itu merupakan tipuan yang di lakukan oleh pihak belanda utnuk
mengelabuhi penerjun Indonesia. Dengan tidak adanya signal untuk radar pesawat
yang bisa menjangkau pedalaman irian tersebut menurut penulis itu juga bisa
menjadi penyebab kesalahan dalam penerjunan.
1.4.4 Historiografi
Dalam
penulisan kembali dan rekontruksi sejarah berdasarkan data-data yang saya
peroleh dari narasumber. Saya membagi kronologis cerita mulai dari pengenalan
siapa yang saya ceritakan, apa peran beliau, bagaimana keadaan keluarganya, dan
bagaimana akhir dari cerita kehidupan beliau. Untuk penjelasan lebih lanjut
mengenai bagaimana penulisan atau rekontruksi sejarah menurut data-data yang
saya peroleh dari narasumber, akan diperjelas lagi pada bagian berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Siapa dan apa peran Bapak Samik Mariyanto dalam TRIKORA
Bapak Samik
Mariyanto adalah seorang anggota PGT (Pasukan Gerak Tjepat) dalam AURI
(Angkatan Udara Republik Indonesia), beliau lahir di Malang,17 Agustus 1939 dan
berstatus belum menikah, beliau merupakan angkatan pertama dalam AURI awal
penempatan dinas beliau di Pekanbaru. Saat di Pekanbaru beliau mendapatkan
tugas untuk ikut dalam Operasi
Pembebesan Irian Barat yang sering disebut dengan TRIKORA (Tri Kmando Rakyat). Menurut narasumber yaitu ibu Miek
Satumi yang merupakan adik kandung dari bapak Samik Mariyanto, saat bapak Samik
akan pergi ke Irian tersebut keluarga yang ada di Malang tidak di beri kabar,
dan TRIKORA pun terjadi di Irian.
Menurut
teman bapak Samik bernama bapak Markus yang pernah bercerita kepada ibu Miek
tentang kejadian tersebut. Pada saat itu dari Pekanbaru bapak Samik dan
kawan-kawan di bawa ke Bandung lalu menuju ke Irian, mereka dibawa ke Irian
menggunakan pesawat Hercules milik AURI, ketika sampai di kawasan irian pasukanpun
siap di terjunkan di hutan, tetapi pada saat penerjunan pasukan, ternyata
pesawat tersebut salah posisi, mengapa salah posisi ?, karena pada saat itu Belanda telah membuat
jebakan yang di peruntukkan untuk para penerjun dari Indonesia, jebakannya
merupakan sebuah tipuan, yaitu memadamkan semua aliran listrik yang ada di kota
dan menerangi hutan, jadi yang seharusnya para penerjun turun di hutan maka
mereka semua salah karena hutan yang sebenarnya yang di beri penerangan dan
kota yang sebagia besar di gunakan untuk markas besar belanda adalah yang tidak
di beri penerangan. Maka dengan seketika mereka salah terjun dan para belanda
pun dengan cepat menangkap para penerjun, tetapi tidak semua penerjun dapat
tertangkap saat itu juga, karena keadaan alam saat itu mempunyai pepohonan yang
sangat rimbun dan tinggi-tinggi, maka banyak dari penerjun yang tersangkut di
pepohonan tersebut, dan ada pula yang hilang. Bapak Samik merupakan orang yang
berhasil tertangkap oleh belanda. Ketika tertangkap oleh belanda beliau dibawa
ke markas belanda dan di tahan, dalam penahanan tersebut beliau terkena
penyakit Malaria, karena memang di sana saat itu telah terjadi wabah penyakit
Malaria.
Disana
beliau tidak sendirian , banyak juga teman-temannya yang tertangkap termasuk
juga bapak Markus, saat di markas belanda mereka di interogasi oleh belanda,
saat itu telah dilakukan perekaman untuk dokumentasi belanda dengan menggunakan
video. Ketika giliran bapak samik di interogasi oleh belanda beliau menundukkan
kepala dengan maksud untuk menyembunyikan identitasnyadan mengucapkan “dari
pada menghianati negara, lebih baik mati di siksa” itulah ucapan bapak samik
yang di dengarkan oleh teman-temannya. Ketika itu keadaan bapak samik sedang
mengalami sakit malaria. Beliau tidak sedikitpun menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh belanda. Karena belanda merasa kesal akhirnya beliau
dipindah tempat tahanannya oleh belanda, tidak jadi satu lagi oleh
teman-temannya, begitu juga tidak lagi bpk Markus mengetahui dimana keberadaan
bapak Samik.
Ketika seminggu akan di laksanakanpertukaran tahanan
antara Belanda dan Indonesia, saat itu bapak samik di kabarkan telah meninggal,
tetapi bapak Markus tidak menjelaskan kepada keluarga apa penyebab meninggalnya
sahabatnya tersebut. Beliau hanya berkata bahwa bapak samik meninggal di
karenakan penyakitnya tidak bisa di sembuhkan, dengan mengetahui berita
tersebut, maka bapak Markus dengan segera memnita izin untuk memberikan
penghormatan terakhir kepada bapak Samik. Saat itu bapak Samik di makamkan di
dekat rumah sakit yang dekat dengan markas Belanda tersebut.
2.2 Kondisi keluarga
Sudah di jelaskan di atas tadi, bahwa
menurut ibu Miek Satumi, ketika kakaknya akan berangkat ke Irian untuk
melaksanakan tugas operasi pembebasan irian barat, keluarga di Malang tidak di
beri kabar oleh beliau, hanya sekedar mengirim suratpun tidak ada. Menurut ibu
Miek Satumi saat kejadian operasi pembebasan irian barat tersebut berlangsung,
telah banyak korban yang berjatuhan, maka kurang lebih 3 bulan sudah berlangsung
pasca peristiwa tersebut, pemerintah masih merahasiakan berita tersebut dari
para keluarga korban. Dan akhirnya setelah 3 bulan itu pemerintah memberi kabar
kepada keluarga korban, begitu juga keluarga bapak samik, sebagain dari
teman-teman bapak samik sudah berstatus berkeluarga maka ketika istri-istri
mereka mendangar bahwa suaminya meninggal mereka pun langsung pingsan saat itu
juga. Untuk pemberitahuan kapada keluarga bapak Samik, karena beliau masih
berstatus lajang maka berita tersebut di sampaikan kepada kedua orang tua
beliau. Ketika orang tua beliau mendengar berita tersebut, sang ibu tiba-tiba
saja tidak sadarkan diri.
Setelah pemberitaan tersebut, saat itu ada pemberian
penghasilan kotor terakhir sebesar tiga kali kepada para keluarga yang di tinggalkan.
Sudah diketahui bahwa bapak samik meninngal gugur dalam medan perang, para
tetanggga dan teman-teman beliau satu angkatan yang tidak diikutkan dalam
operasi pembebasan irian barat, mereka pun semua melayat ke rumah bapak Samik
di Malang, begitu juga bapak Markus pun juga turut datang. Dan beliau
menceritakan semua kejadian saat itu yang di alaminya bersama bapak Samik
dengan teman-temannya. Tetapi beliau tidak menjelaskan dengan pasti penyebab
meninggalnya bapak Samik, beliau hanya becerita bahwa bapak samik meninggal
karena penyakit malaria yang di deritanya dan tidak dapat di sembuhkan, tetapi
menurut pendapat ibu Miek Satumi pernyataan yang di sampaikan oleh bapak Markus
tersebut hanya untuk meredam kesedihan keluarga yang di tinggalkannya, karena
mungkin jika di ceritakan kejadian yang sebenarnya tentang penyebab
meninggalnya bapak Samik, itu sangat tidak pantas, dan akan membuat keluarga
yang di tinggalkannya semakin sedih.
2.3 Tempat peristirahatan yang terakhir
Bapak Samik Mariyanto memiliki
seorang adik yang bernama bapak Husni Thamrin, bapak Husni Thamrin merupakan
seorang kolonel Angkatan Darat. Setelah keluarga mengeahui bahwa bapak samik
meninggal dalam operasi pembebasan irian barat, saat itu bapak Husni di beri
tahu oleh seorang temannya yang bekerja di AURI, karena teman bapak Husni
mengetahui bahwa kakak bapak Husni meniggal dalam peristiwa tersbut, maka
ketika beliau singgah di irian tepatnya di kota Sorong, beliau mengunjungi
Taman Makam Pahlawan yang ada di sana, dan ternyata beliau menemukan nama
“Samik Mariyanto” di dalam daftar nama pahlawan-pahlawan yang di makamkan di
situ, beliau tahu bahwa itu adalah kakak dari bapak Husni, karena sebagian
besar yang di makamkan di situ merupakan pahlawan-pahlawan yang meninggal dalam
operasi pembebasan irian barat. Ketika beliau bercerita kepada bapak Husni,
maka untuk memastikannya bapak Husni berusaha berangkat ke tempat yang telah di
ceritakan oleh temannya tersebut, dan ternyata apa yang di ceritakan oleh
temannya benar, saat bapak Husni berada di Taman Makam Pahlawan tersebut,
beliau mengabadikannya dengan berfoto. Tapi sayang sekali sekarang Bapak Husni
telah meninggal, kurang lebih sudah 7 tahun lamanya,sedangkan untuk bapak
Markus juga kurang di ketahui di mana sekarang beliau tinggal, maka cerita yang
saya dapatkan ini, semua cerita dari Ibu Miek Satumi sebagai narasumber saya,
yang masih mempunyai hubungan kerabat dekat dengan bapak Samik maupun bapak
Husni.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Operasi pembebasan irian barat (Tri Komando Rakyat) merupakan
konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk
menggabungkan wilayah
Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961.
Pada saat itu juga telah dilakukan penerjunan anggota AURI di pedalaman irian
untuk usaha perebutan irian dari tangan belanda, dalam misi penerjunan tersebut
tidak semua berjalan dengan lancer karena ada yang salah terjun akbiat dari
tipuan yang dilakukan oleh belanda. Dan dengan itu para penerjun yang salah tempat banyak dari mereka yang
tertangkap pihak belanda.
3.2
Saran
Adapun selama penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharap kritik dan saran dari para pembaca makalah ini. Sehingga
menjadi perbaikan dalam penulisan makalah berikutnya.
DAFTAR RUJUKAN
Miek Satumi,72
tahun, Kota Malang RT.07 RW.02 Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, 23 November
2013, di tempat kediaman ibu Miek Satumi.
Kuntowijoyo.2001.Pengantar
Ilmu Sejarah.Jogjakarta : Yayasan Bentang Budaya.
Lampiran Data
Lampiran Data
Narasumber :
Nama : Miek Satumi
Tempat, Tanggal
Lahir : Malang, 30 Agustus 1941
Pekerjaan : Pensiunan Guru
Alamat : Jalan Jaksa Agung Suprapto I/29 RT.07 RW.02 Kelurahan
Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.
·
Surat-surat
keterangan mengenain Bapak Samik Mariyanto
3 gambar
diatas Itu merupakan surat keterangan dan daftar nama para anggota PGT yang
gugur dalam operasi pembebasan Irian Barat. Didalam surat tersebut nama bapak
samik berada pada nomer urut ke 42, surat ini dikeluarkan pada tahun 1963, maka
ejaan yang digunakan didalamnya masih menggunakan ejaan lama.
- Foto Bapak Samik
Ini adalah foto dari (alm) bapak samik yang dapat
penulis tunjukkan di makalah ini, beliau merupakan anak ke 4 dari 13
bersaudara.
- Foto Makan Pahlawan bapak Samik
Ini merupakan
foto saat dimana bapak Husni Thamrin (kanan) selaku adik dari bapak Samik
mendatangi makam kakaknya untuk memastikan kebenarannya.
- Silsilah keluarga bapak Samik
Pada silsilah tersebut di atas sudah sangat jelas apa
hubungan penulis, narasumber, dan bapak samik. Bapak Samik Mariyanto berada
pada urutan anak ke 4, Bapak Husni Thamrin berada pada urutan anak ke 5,
sedangkan Ibu Miek Satumi berada pada urutan anak ke 6.
- Foto Keluarga Besar Bapak samik
Di sebelah kanan dududk dengan memakai peci merupakan ayah dari bapak
samik, di tengan wanita tua yang duduk itu merupakan nenek dari bapak samik,
sedangkan wanita tua yang duduk ada di sebelah kiri merupakan ibu dari bapak
samik, dan sekelilingnya itu merupakan saudara-saudara bapak samik, kakak, adik
dan sepupu-sepupunya.
Narasumber
Ini adalah foto dari ibu Miek Satumi (Kiri) sebagai
narasumber dari makalah yang penulis buat, foto ini diambil pada waktu
dilakukannya wawancara, hari Sabtu tanggal 23 November 20113 di kediaman ibu
Miek Satumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar