Selasa, 10 Desember 2013

Nur Annisa Widia Iswara




OPERASI PEMBEBASAN IRIAN BARAT / TRI KOMANDO RAKYAT



MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Ibu Indah W.P. Utami, S.Pd., S.Hum., M.Pd.




Oleh
Nur Annisa Widia Iswara
130731615705



















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan Peulisan
1.4  Metode Sejarah
1.4.1 Heuristik
1.4.2 Kritik
1.4.2.1 Narasumber
1.4.2.2 Data     
1.4.3 Interpretasi
1.4.4 Historiografi
BAB II PEMBAHASAN
      2.1 Siapa dan apa peran Bapak Samik Mariyanto dalam TRIKORA
      2.2 Kondisi keluarga
      2.3 Tempat peristirahatan yang terakhir
BAB III PENUTUP
      3.1 Simpulan
      3.2 Saran
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
       Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayahPapua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaanTrikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda, termasuk wilayah barat Pulau Papua. Namun demikian, pihak Belanda menganggap wilayah itu masih menjadi salah satu provinsi Kerajaan Belanda. Pemerintah Belanda kemudian memulai persiapan untuk menjadikan Papua negara merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an. Namun pemerintah Indonesia menentang hal ini dan Papua menjadi daerah yang diperebutkan antara Indonesia dan Belanda.
        Sebuah operasi rahasia dijalankan untuk menyusupkan sukarelawan ke Papua bagian barat. Walaupun Trikora telah dikeluarkan, namun misi itu dilaksanakan sendiri-sendiri dalam misi tertentu dan bukan dalam operasi bangunan.Hampir semua kekuatan yang dilibatkan dalam Operasi Trikora sama sekali belum siap, bahkan semua kekuatan udara masih tetap di Pulau Jawa. Walaupun begitu, TNI Angkatan Darat lebih dulu melakukan penyusupan sukarelawan, dengan meminta bantuan TNI Angkatan Laut untuk mengangkut pasukannya menuju pantai Papua bagian barat, dan juga meminta bantuan TNI Angkatan Udara untuk mengirim 2 pesawat Hercules untuk mengangkut pasukan menuju target yang ditentukan oleh TNI AL.
Misi itu sangat rahasia, sehingga hanya ada beberapa petinggi di markas besar TNI AU yang mengetahui tentang misi ini. Walaupun misi ini sebenarnya tidaklah rumit, TNI AU hanya bertugas untuk mengangkut pasukan dengan pesawat Hercules, hal lainnya tidak menjadi tanggung jawab TNI AU.
Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Mayjen Soeharto melakukan operasi infiltrasi udara dengan menerjunkan penerbang menembus radar Belanda. Mereka diterjunkan di daerah pedalaman Papua bagian barat. Penerjunan tersebut menggunakan pesawat angkut Indonesia, namun operasi ini hanya mengandalkan faktor pendadakan, sehingga operasi ini dilakukan pada malam hari. Isi dari Trikora sendiri adalah : 1.Gagalkan pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda kolonial
2. Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa
.

1.2 Rumusan masalah
  1. Siapa dan apa peran Bapak Samik Mariyanto dalam peristiwa Trikora ?
  2. Bagaimana kondisi keluarga Bapak Samik Mariyanto ?
  3. Dimana tempat peristirahatan terakhir Bapak Samik Mariyanto ?
1.3Tujuan
  1. Untuk menjelaskan Siapa dan apa peran Bapak Samik Mariyanto dalam peristiwa Trikora.
  2. Untuk menjelaskan kondisi keluarga Bapak Samik Mariyanto saat Bapak Samik Mariyanto ikut dalam Trikora.
  3. Untuk menjelaskan dimana tempat peristirahatan terakhir Bapak Samik Mariyanto.
1.4Metode sejarah
1.4.1 Heuristik
               Dalam pengumpulan data pada makalah kali ini penulis menggunakan metode wawancara kepada seorang narasumber. Narasumber bernama Miek Satumi yang berdomisili di Malang, dari hasil wawancara yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 23 November 20113 di kediaman ibu Miek Satumi diperoleh beberapa data antara lain :
·         Bapak samik merupakan anak ke empat dari tiga belas bersaudara.
·         Penempatan dinas pertama kali bapak samik berada di derah Pekanbaru.
·         Diketahui bahwa bapak Samik meninggal di karenakan terkena penyakit malaria.
         1.4.2 Kritik

             1.4.2.1 Narasumber
      Narasumber pada makalah ini adalah ibu Miek Satumi yang berumur 72 tahun yang merupakan seorang pensiunan Guru, ibu Miek berdomisili  di Malang, beliau merupakan adik kandung dari Bapak Samik Mariyanto yang penulis ceritakan dalam makalah kali ini. Beliau lahir di Malang pada tanggal 30 Agustus 1941, dari segi umur pada saat kejadian trikora tersebut sudah berusia 20 tahun sehingga dapat diterima bahwa memang ibu Miek benar-benar masih mengingat kejadian tersebut.

1.4.2.2 Data
      Untuk data-data dari narasumber untuk kebenarannya belum bisa penulis bandingkan dengan sumber-sumber lain, karena buku-buku yang memuat tentang Operasi pembebasan irian barat sedikit sulit di dapatkan. Maka untuk menyesuaikan cerita yang penulis uraikan disini, maka penulis mencoba mencari data-data dan cerita-cerita tentang Trikora tersebut melalui blog yang ada.

1.4.3 Interpretasi
             Dari penafsiran saya terhadap data yang saya peroleh dari narasumber ada beberapa data yang harus saya jelaskan yakni tentang kesalahan penerjunan para AURI di pedalaman irian barat. Kesalahan yang terjadi bukan karena kesalahan pilot pesawat tersebut atau salah para penerjun,tetapi memang itu merupakan tipuan yang di lakukan oleh pihak belanda utnuk mengelabuhi penerjun Indonesia. Dengan tidak adanya signal untuk radar pesawat yang bisa menjangkau pedalaman irian tersebut menurut penulis itu juga bisa menjadi penyebab kesalahan dalam penerjunan.

1.4.4 Historiografi
                  Dalam penulisan kembali dan rekontruksi sejarah berdasarkan data-data yang saya peroleh dari narasumber. Saya membagi kronologis cerita mulai dari pengenalan siapa yang saya ceritakan, apa peran beliau, bagaimana keadaan keluarganya, dan bagaimana akhir dari cerita kehidupan beliau. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana penulisan atau rekontruksi sejarah menurut data-data yang saya peroleh dari narasumber, akan diperjelas lagi pada bagian berikutnya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Siapa dan apa peran Bapak Samik Mariyanto dalam TRIKORA

             Bapak Samik Mariyanto adalah seorang anggota PGT (Pasukan Gerak Tjepat) dalam AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia), beliau lahir di Malang,17 Agustus 1939 dan berstatus belum menikah, beliau merupakan angkatan pertama dalam AURI awal penempatan dinas beliau di Pekanbaru. Saat di Pekanbaru beliau mendapatkan tugas untuk ikut dalam  Operasi Pembebesan Irian Barat yang sering disebut dengan TRIKORA (Tri  Kmando Rakyat). Menurut narasumber yaitu ibu Miek Satumi yang merupakan adik kandung dari bapak Samik Mariyanto, saat bapak Samik akan pergi ke Irian tersebut keluarga yang ada di Malang tidak di beri kabar, dan  TRIKORA pun terjadi di Irian.
Menurut teman bapak Samik bernama bapak Markus yang pernah bercerita kepada ibu Miek tentang kejadian tersebut. Pada saat itu dari Pekanbaru bapak Samik dan kawan-kawan di bawa ke Bandung lalu menuju ke Irian, mereka dibawa ke Irian menggunakan pesawat Hercules milik AURI, ketika sampai di kawasan irian pasukanpun siap di terjunkan di hutan, tetapi pada saat penerjunan pasukan, ternyata pesawat tersebut salah posisi, mengapa salah posisi ?,  karena pada saat itu Belanda telah membuat jebakan yang di peruntukkan untuk para penerjun dari Indonesia, jebakannya merupakan sebuah tipuan, yaitu memadamkan semua aliran listrik yang ada di kota dan menerangi hutan, jadi yang seharusnya para penerjun turun di hutan maka mereka semua salah karena hutan yang sebenarnya yang di beri penerangan dan kota yang sebagia besar di gunakan untuk markas besar belanda adalah yang tidak di beri penerangan. Maka dengan seketika mereka salah terjun dan para belanda pun dengan cepat menangkap para penerjun, tetapi tidak semua penerjun dapat tertangkap saat itu juga, karena keadaan alam saat itu mempunyai pepohonan yang sangat rimbun dan tinggi-tinggi, maka banyak dari penerjun yang tersangkut di pepohonan tersebut, dan ada pula yang hilang. Bapak Samik merupakan orang yang berhasil tertangkap oleh belanda. Ketika tertangkap oleh belanda beliau dibawa ke markas belanda dan di tahan, dalam penahanan tersebut beliau terkena penyakit Malaria, karena memang di sana saat itu telah terjadi wabah penyakit Malaria.
Disana beliau tidak sendirian , banyak juga teman-temannya yang tertangkap termasuk juga bapak Markus, saat di markas belanda mereka di interogasi oleh belanda, saat itu telah dilakukan perekaman untuk dokumentasi belanda dengan menggunakan video. Ketika giliran bapak samik di interogasi oleh belanda beliau menundukkan kepala dengan maksud untuk menyembunyikan identitasnyadan mengucapkan “dari pada menghianati negara, lebih baik mati di siksa” itulah ucapan bapak samik yang di dengarkan oleh teman-temannya. Ketika itu keadaan bapak samik sedang mengalami sakit malaria. Beliau tidak sedikitpun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh belanda. Karena belanda merasa kesal akhirnya beliau dipindah tempat tahanannya oleh belanda, tidak jadi satu lagi oleh teman-temannya, begitu juga tidak lagi bpk Markus mengetahui dimana keberadaan bapak Samik.


Ketika seminggu akan di laksanakanpertukaran tahanan antara Belanda dan Indonesia, saat itu bapak samik di kabarkan telah meninggal, tetapi bapak Markus tidak menjelaskan kepada keluarga apa penyebab meninggalnya sahabatnya tersebut. Beliau hanya berkata bahwa bapak samik meninggal di karenakan penyakitnya tidak bisa di sembuhkan, dengan mengetahui berita tersebut, maka bapak Markus dengan segera memnita izin untuk memberikan penghormatan terakhir kepada bapak Samik. Saat itu bapak Samik di makamkan di dekat rumah sakit yang dekat dengan markas Belanda tersebut.

2.2 Kondisi keluarga

Sudah di jelaskan di atas tadi, bahwa menurut ibu Miek Satumi, ketika kakaknya akan berangkat ke Irian untuk melaksanakan tugas operasi pembebasan irian barat, keluarga di Malang tidak di beri kabar oleh beliau, hanya sekedar mengirim suratpun tidak ada. Menurut ibu Miek Satumi saat kejadian operasi pembebasan irian barat tersebut berlangsung, telah banyak korban yang berjatuhan, maka kurang lebih 3 bulan sudah berlangsung pasca peristiwa tersebut, pemerintah masih merahasiakan berita tersebut dari para keluarga korban. Dan akhirnya setelah 3 bulan itu pemerintah memberi kabar kepada keluarga korban, begitu juga keluarga bapak samik, sebagain dari teman-teman bapak samik sudah berstatus berkeluarga maka ketika istri-istri mereka mendangar bahwa suaminya meninggal mereka pun langsung pingsan saat itu juga. Untuk pemberitahuan kapada keluarga bapak Samik, karena beliau masih berstatus lajang maka berita tersebut di sampaikan kepada kedua orang tua beliau. Ketika orang tua beliau mendengar berita tersebut, sang ibu tiba-tiba saja tidak sadarkan diri.
Setelah pemberitaan tersebut, saat itu ada pemberian penghasilan kotor terakhir sebesar tiga kali kepada para keluarga yang di tinggalkan. Sudah diketahui bahwa bapak samik meninngal gugur dalam medan perang, para tetanggga dan teman-teman beliau satu angkatan yang tidak diikutkan dalam operasi pembebasan irian barat, mereka pun semua melayat ke rumah bapak Samik di Malang, begitu juga bapak Markus pun juga turut datang. Dan beliau menceritakan semua kejadian saat itu yang di alaminya bersama bapak Samik dengan teman-temannya. Tetapi beliau tidak menjelaskan dengan pasti penyebab meninggalnya bapak Samik, beliau hanya becerita bahwa bapak samik meninggal karena penyakit malaria yang di deritanya dan tidak dapat di sembuhkan, tetapi menurut pendapat ibu Miek Satumi pernyataan yang di sampaikan oleh bapak Markus tersebut hanya untuk meredam kesedihan keluarga yang di tinggalkannya, karena mungkin jika di ceritakan kejadian yang sebenarnya tentang penyebab meninggalnya bapak Samik, itu sangat tidak pantas, dan akan membuat keluarga yang di tinggalkannya semakin sedih.

2.3 Tempat peristirahatan yang terakhir

Bapak Samik Mariyanto memiliki seorang adik yang bernama bapak Husni Thamrin, bapak Husni Thamrin merupakan seorang kolonel Angkatan Darat. Setelah keluarga mengeahui bahwa bapak samik meninggal dalam operasi pembebasan irian barat, saat itu bapak Husni di beri tahu oleh seorang temannya yang bekerja di AURI, karena teman bapak Husni mengetahui bahwa kakak bapak Husni meniggal dalam peristiwa tersbut, maka ketika beliau singgah di irian tepatnya di kota Sorong, beliau mengunjungi Taman Makam Pahlawan yang ada di sana, dan ternyata beliau menemukan nama “Samik Mariyanto” di dalam daftar nama pahlawan-pahlawan yang di makamkan di situ, beliau tahu bahwa itu adalah kakak dari bapak Husni, karena sebagian besar yang di makamkan di situ merupakan pahlawan-pahlawan yang meninggal dalam operasi pembebasan irian barat. Ketika beliau bercerita kepada bapak Husni, maka untuk memastikannya bapak Husni berusaha berangkat ke tempat yang telah di ceritakan oleh temannya tersebut, dan ternyata apa yang di ceritakan oleh temannya benar, saat bapak Husni berada di Taman Makam Pahlawan tersebut, beliau mengabadikannya dengan berfoto. Tapi sayang sekali sekarang Bapak Husni telah meninggal, kurang lebih sudah 7 tahun lamanya,sedangkan untuk bapak Markus juga kurang di ketahui di mana sekarang beliau tinggal, maka cerita yang saya dapatkan ini, semua cerita dari Ibu Miek Satumi sebagai narasumber saya, yang masih mempunyai hubungan kerabat dekat dengan bapak Samik maupun bapak Husni.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Operasi pembebasan irian barat (Tri Komando Rakyat) merupakan
konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961. Pada saat itu juga telah dilakukan penerjunan anggota AURI di pedalaman irian untuk usaha perebutan irian dari tangan belanda, dalam misi penerjunan tersebut tidak semua berjalan dengan lancer karena ada yang salah terjun akbiat dari tipuan yang dilakukan oleh belanda. Dan dengan itu para penerjun yang salah tempat banyak dari mereka yang tertangkap pihak belanda.

3.2 Saran
Adapun selama penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran dari para pembaca makalah ini. Sehingga menjadi perbaikan dalam penulisan makalah berikutnya.


DAFTAR RUJUKAN

Miek Satumi,72 tahun, Kota Malang RT.07 RW.02 Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, 23 November 2013, di tempat kediaman ibu Miek Satumi.

Kuntowijoyo.2001.Pengantar Ilmu Sejarah.Jogjakarta : Yayasan Bentang Budaya.
Lampiran Data

Narasumber :

Nama                                : Miek Satumi
Tempat, Tanggal Lahir     : Malang, 30 Agustus 1941
Pekerjaan                          : Pensiunan Guru
       Alamat                             : Jalan Jaksa Agung Suprapto I/29 RT.07 RW.02 Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.



·        Surat-surat keterangan mengenain Bapak Samik Mariyanto









     



















     






















     3 gambar diatas Itu merupakan surat keterangan dan daftar nama para anggota PGT yang gugur dalam operasi pembebasan Irian Barat. Didalam surat tersebut nama bapak samik berada pada nomer urut ke 42, surat ini dikeluarkan pada tahun 1963, maka ejaan yang digunakan didalamnya masih menggunakan ejaan lama.


















     



























  • Foto Bapak Samik









      Ini adalah foto dari (alm) bapak samik yang dapat penulis tunjukkan di makalah ini, beliau merupakan anak ke 4 dari 13 bersaudara.




  • Foto Makan Pahlawan bapak Samik









     


Ini merupakan foto saat dimana bapak Husni Thamrin (kanan) selaku adik dari bapak Samik mendatangi makam kakaknya untuk memastikan kebenarannya.


  • Silsilah keluarga bapak Samik











      

Pada silsilah tersebut di atas sudah sangat jelas apa hubungan penulis, narasumber, dan bapak samik. Bapak Samik Mariyanto berada pada urutan anak ke 4, Bapak Husni Thamrin berada pada urutan anak ke 5, sedangkan Ibu Miek Satumi berada pada urutan anak ke 6.

  • Rounded Rectangle: ibuRounded Rectangle: Ibu miek satumiRounded Rectangle: NenekFoto Keluarga Besar Bapak samik






Rounded Rectangle: Ayah penulis
















Di sebelah kanan dududk dengan memakai peci merupakan ayah dari bapak samik, di tengan wanita tua yang duduk itu merupakan nenek dari bapak samik, sedangkan wanita tua yang duduk ada di sebelah kiri merupakan ibu dari bapak samik, dan sekelilingnya itu merupakan saudara-saudara bapak samik, kakak, adik dan sepupu-sepupunya.

Narasumber










Ini adalah foto dari ibu Miek Satumi (Kiri) sebagai narasumber dari makalah yang penulis buat, foto ini diambil pada waktu dilakukannya wawancara, hari Sabtu tanggal 23 November 20113 di kediaman ibu Miek Satumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar