Selasa, 15 Oktober 2013

ILMU BANTU SEJARAH


ILMU BANTU SEJARAH


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Ibu Indah W.P Utami, S.Pd, S.Hum, M.Pd



Oleh:
Abdhi Irawan                         (130731615741)
Alkurotul Ainiyah                   (130731607298)
Anita Sari                              (130731607234)
Uzwanus Nur Rokhman         (130731607299)
Yana Armaditha                     (130731607248)









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
September 2013





DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang...................................................................... 1
1.2     Rumusan Masalah................................................................. 2
1.3     Tujuan................................................................................... 2    


BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sejarah................................................................. 3
2.2 Fungsi Ilmu Bantu Sejarah...................................................... 4
2.3 Macam-macam Ilmu Bantu Sejarah........................................ 4

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................... 13
3.2 Saran.................................................................................... 13

Daftar Pustaka
Lampiran










BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar belakang
   Tiada makhluk hidup yang bisa berdiri sendiri dalam dunia nyata ini, karena semua yang di ciptakan di dunia ini hakekatnya ialah berpasang-pasangan. Maka dari itu setiap makhluk hidup tidak bisa hidup sendiri-sendiri. Begitupun juga suatu ilmu pengetahuan, tiada ilmu yang bisa berdiri sendiri tanpa bantuan ilmu pengetahuan yang lain. Jika suata ilmu di ciptakan dapat berdiri sendiri maka setiap makhluk hidup akan mendapat kesulitan  dalam memahaminya. Dalam hal ini ilmu sejarah juga sama, tidak bisa di pahami sepenuhnya tanpa ada bantuan dari ilmu-ilmu pengetahuan lain. Apalagi Sejarah ialah suatu gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian serta kepahaman tentang apa yang telah berlalu. Dalam hal ini sejarah berkaitan langsung dengan tindakan maupun perilaku manusia pada zaman dahulu hingga sekarang. Tindakan dan perilaku manusia pada zaman dahulu dan masa sekarang sangatlah berbeda. Untuk mempelajari aktitas manusia pada masa lalu serta tindakan yang telah dilakukan sampai sekarang ini membutuhkan bantuan dari Ilmu bantu dari bidang yang lainnya untuk mempelajarinya sejarah yang telah di buat oleh manusia itu sendiri. Begitu banyak aspek-aspek yang harus di pahami untuk bisa memahami sejarah sehingga ilmu bantu yang di perlukan untuk memudahkan memahami sejarah itu sendiri  tidaklah sedikit, mulai dari ilmu untuk mempelajari bentuk-bentuk kehidupan pada zaman purba yang telah menjadi fosil, peninggalannya, dan bahasa untuk memahami dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan dalam arsip-arsip di butuhkan untuk memudahkan memahami sejarah serta  mempelajari tentang kebudayaan-kebudayaan hasil dari interaksi manusia dengan lingkungannya. 


1.2   Rumusan Masalah
1.2.1.  Apa yang dimaksud dengan  sejarah?
1.2.2.  Mengapa diperlukan ilmu bantu sejarah?
1.2.3.  Terdiri dari apa saja ilmu bantu sejarah itu?
1.3 Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian sejarah
1.3.2. Untuk mengetahui perlunya ilmu bantu sejarah
1.3.3. Untuk mengetahui pembagian dari ilmu bantu sejarah















BAB II
 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sejarah
            Perkataan “ Sejarah” mula-mula berasal dari bahasa Arab “ syajaratun” (baca ; syajarah) artinya “ pohon kayu ”. Sejarah berarti history dalam bahasa inggris namun diartikan benda dalam bahasa yunani.Pohon menggambarkan pertumbuhan terus menerus dari bumi ke udara dengan mempunyai cabang, dahan dan daun, kembang atau bunga serta buah. Memang di dalam kata sejarah itu tersimpan makna pertumbuhan atau silsilah. (Yamin, 1958:4). Menurut Edward Halett Carr bahwa history is a continous process of interaction between the historian and his facts, and unending dialogue between the present and the past. Jadi, Carr berpendapat bahwa sejarah ialah suatu proses interaksi terus-menerus antara sejarawan dengan fakta-fakta yang asa padanya; suatu dialog yang tidak henti-hentinya antara masa sekarang dengan masa silam.Robert V. Daniels(1966:3) menjelaskan bahwa sejarah adalah kenangan pengalaman umat manusia (history is the memory of human group experience). Sedangkan menurut Yamin (1957:4) sejarah ialah ilmu pengetahuan dengan umumnya, yang berhubungan dengan ceritera bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyrakat manusia pada waktu yang telah lampau, atau tanda-tanda yang lain. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang ditulis oleh W.J.S Poerwadarminta menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian yaitu : 1. Sejarah berarti silsilah atau asal usul
2. sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
3. sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benarterjadi pada masa lampau.  
Moh. Ali dalam bukunya pengantar ilmu sejarah Indonesia mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut:
1.      Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita
2.      Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita
3.      Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan kejadian dan peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita
Namun, apabila dilihat dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada manusia di masa lampau.
2.2 Fungsi Ilmu Bantu Sejarah
Ilmu bantu sejarah memiliki pengertian Ilmu-ilmu yang dapat dijadikan sumber-sumber utama bagi para sejarawan dalam penelitian dan penyusunan kembali (rekonstruksi) sejarah. Ilmu bantu sejarah memiliki fungsi sebagai  berikut: sebagai “alat (tools) yang membantu analisis secara kritis dan ilmiah. Ilmu bantu tersebut berfungsi sebagai pendukung sejarah atau disebut auxiliary sciences/ sister disciplines. Ilmu bantu sejarah sangat membantu sejarawan agar karya yang dihasilkan benar-benar ilmiah

2.3 Macam-macam Ilmu Bantu Sejarah
2.3.1. Paleontologi 
Suatu Ilmu yang mempelajari tentang bentuk –bentuk kehidupan zaman purba yang pernah ada di muka bumi, terutama pada fosil-fosil disebut paleontology.  Kata fosil berasal dari kata Yunani yaitu fissilis yang berarti  apa yang di gali atau dikeluarkan dari dalam tanah. Kemudian kata ini mempunyai arti khusus mengenai semua sisa-sisa binatang dan tumbuh-tumbuhan yang pernah hidup pada zaman Palaezoikum dan Mesozoikum. Relik-relik (sisa-sisa) binatang dan tumbuh-tumbuhan itu tetap terpelihara karena telah membantu serta tersimpan selama ratusan juta tahun yang lalu. Dalam kajian paleontology sangat erat hubungannya dengan ilmu geologi, ilmu fisika, ilmu botani (tumbuh-tumbuhan), zoology (ilmu hewan). Untuk mengetahui usia fosil-fosil yang telah di temukan maka dapat menggunakan metode Radiocarbon agar dapat menentukan usia fosil-fosil tersebut sampai ratusan tahun. Dari temuan fosil-fosil tersebut  itu dapat disusun melalui evolusi perkembangan hewan dan tumbuh-tumbuhan yang dikaitan dengan lapisan geologi pada masa hidupnya.  Bagi ilmu sejarah, paleontology berperan ketika manusia masih di anggap belum ada di muka bumi ini. Maka dari itu bantuan dari paleontology bagi sejarah ialah ilmu ini dapat menunjukkan secara hipotesis pada lapisan geologi mana atau kira-kira kapan manusia mulai ada dalam evolusi geologi. Di Indonesia fosil-fosil binatang purba tersebut semisal gajah, kerbau, badak dalam ukuran raksasa yang ditemukan di daerah lembah Sangiran, Pacitan, Jawa Timur. Di antara fosil-fosil binatang purba tersebut kemudian banyak yang disimpan di dalam Musium Geologi Bandung.
2.3.2. Paleoantropologi
Paleontropologi  adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil-fosil  manusia-manusia purba sering juga disebut sebagai antropologi ragawi. Yang dijadikan sebagai objek ilmu Paleoantropologi ialah manusia-manusia purba itu sendiri. Ilmu ini bertujuan untuk merekontruksi asal-muasal manusia, evolusi, pesebarannya, lingkungan, cara hidup dan budayanya (Teuku Jacob, 1990:65-66). Di Indonesia fosil-fosil manusia ditemukan pada lapisan pleistosen. Semula berawal dari temuan E. Dubois (1890) temuannya yaitu tulang rahang di dekat desa trinil, di pinggir aliran bengawan solo, tidak jauh dari Ngawi. Kemudian setelah itu ditemukan di tempat yang berbeda namun waktunya juga berbeda. Peneliti-peneliti lain yaitu G.H.R. Von Koeningswald dan F. Weidenrich antara tahun 1931-1934 menemukan sebelas fosil manusia purba namun fosil tersebut lebih sempurna daripada pithecanthropus erectus mungkin sudah merupakan manusia sehingga mereka beri nama Homo Soloensis(manusia solo).
2.3 3. Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda kuno. Dunia arkeologi sangat erat kaitannya dengan asumsi tentang rentang waktu yang sangat panjang. Arkeologi mencakup masa sejarah maupun prasejarah. Arkeologi juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia dan kebudayaannya, yaitu dapat dijelaskan bahwa manusia yang berinteraksi dengan lingkungannya dapat menghasilkan kebudayaan, kebudayaan yang dihasilkan adalah sebuah benda-benda kuno yang dikaji dalam arkeologi ini. Di Indonesia sendiri masa prasejarah berahir pada abad ke empat. Arkeologi salah satu sumber besar dalam penghimpunan sejarah di banyak tempat. Objek-objek yang dikaji dalam arkeologi adalah artefak, ekofak, fitur. Situs. Situs tertua adalah situs warka di kawasan Mesopotamia yang sekarang merupakan wilayah Irak bagian selatan. Dalam masanya, manusia selalu meninggalkan benda-benda yang pada awalnya sebagai fungsi praktis. Arkeologi mencoba menginterpretasikan dan merekontruksi budaya ataupun peristiwa yang trjadi di masa itu. 
2.3.4. Paleografi
Paleografi adalah salah satu ilmu bantu sejarah yang mempelajari tentang tulisan-tulisan yang ada di masa lampau (tulisan kuno). Paleografi umumnya mengidentifikasi tulisan-tulisan kuno yang tertulis pada papyrus, tablet-tablet tanah liat, perkamen (vellum), kertas, daun lontar, dan lain sebagainya. Paleografi ini termasuk ilmu membaca dalam menentukan waktu (tanggal) dibuatnya tulisan-tulisan kuno. Dalam tulisan-tulisan kuno tersebut biasanya sulit untuk diterjemahkan sehingga butuh pengungkapan arti dari tulisan-tulisan kuno yang ditemukan. Terkadang arti dari tulisan-tulisan kuno tersebut merupakan sejarah tentang terjadinya sesutau yang dianggap penting, Selain berguna untuk membaca tulisan-tulisan kuno, Paleografi juga digunakan untuk mempelajari tulisan tangan karya sastra yang biasanya tidak menyebutkan bilamana dan dimana karya tulis itu ditulis, serta tidak diketahui pengarangnya.
2.3.5. Epigrafi
Epigrafi adalah ilmu bantu sejarah yang mempelajari tentang cara membaca, menunjukkan waktu (tanggal), mengidentifikasi tulisan-tulisan kuno yang ditulis di atas benda yang keras. Persamaan antara Epigrafi dan Paleografi adalah terletak pada pembahasannya yaitu tulisan-tulisan kuno. Perbedaan antara keduanya ialah terletak pada materi yang digunakan untuk menulis.Salah satu contoh yang diteliti oleh ilmu epigrafi ini adalah Prasasti. Prasasti merupakan sumber tertulis yang dapat memberikan informasi tentang peristiwa-peristiwa masa lampau, bisa juga dalam prasasti itu, menggambarkan tentang raja maupun ratu yang ada pada masa lampau.

2.3.6. Ikonografi
            Ialah ilmu yang mempelajari tentang arca atau patung-patung dari zaman prasejarah sampai sejarah. Arca pada zaman prasejarah adalah bangunan yang umumnya melambangkan nenek moyang dan menjadi tempat pemujaan. Arca dan patung yang ditemukan di Indonesia terbuat dari tanah liat, batu, dan logam (perunggu, perak dan emas).
            Pada zaman sejarah arca lebih ditujukan untuk menggambarkan orang-orang yang di anggap penting, seperti raja dan ratu. Patung-patung yang melukiskan tokoh sejarah itu misalnya Rajasa (pendiri kerajaan singgosari), Prajnaparamita (menggambarkan Ken Dedes), Kertanegara, Kertarajasa Jawardana (Raden Wijaya pendiri Majapahit), Hayam Wuruk, Gajah Mada Aditiawarman dan putrid Tribuana.  Arca-arca dan patung-patung ini dapat berdiri sendiri atau merupakan dari bangunan-bangunan keagamaan seperti kuil, gereja, atau candi.
2.3.7. Numismatik
            Numismatic ialah ilmu yang mempelajari tentang mata uang (coins), asal usul, tehnik pembuatan, sejarah, mitologi, dan seninya. Mata uang ialah alat tukar menukar pada zamannya, mata uang koin ini beratnya tidak sama. Mata uang itu tidak hanya berupa logam namun ada juga yang berupa kertas, namun orang pada zaman dahulu itu senang memakai uang logam dikarenakan uang tersebut awet, tahan lama dan tidak robek seperti halnya uang kertas. Bagi sejarah Indonesia mata uang lamamerupakan sumber penting karena menunjukkan adanya kegiatan ekonomi, hubungan-hubungan dagang antara kepulauan Indonesia dan luar Indonesia, juga hubungan politik dan kebudayaan. Mata uang tertua berupa dinar emas ditemukan dalam ekskavasi di bekas keraton Ratu Boko, Ygyakarta. 
2.3.8. Ilmu Keramik
Keramik adalah nama umum untuk tembikar, cina dan porselin. Pengetahuan tentang keramik merupakan ilmu bantu sejarah dan kesenian yang penting. Hasil kajian tentang benda-benda ini merupakan bahan penting untuk penyusunan sejarah baik pada periode pra sejarah dan sejarah. Dari kajian tentang keramik akan diketahui perkiraan waktu, pemilik atau pendukung kebudayaan keramik, lalu lintas perdagangan dan interaksi antar daerah dan bangsa.Tembikar di Indonesia biasanya berupa alat-alat dapur yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Pecahan tembikar ini telah ditemukan pada masa mesolitikum (batu madya) seperti sampah dapur (kjokkenmoddinger) yang ditemukan di pantai timur Sumatra. Pada masa neolitikum (batu baru), tembikar yang ditemukan telah dihias dan diperhalus.
2.3.9. Genealogi
            Pengetahuan mengenai asal-usul nenek moyang atau keturunan keluarga seseorang atau oraang-orang.biasanya pada zaman dahulu pararaja-raja membuat silsilah keluarganya dengan cara menggambarkan sebuah pihon dimana rantingnya yang pling muda adalah keturunan mereka yang masih bayi, dan daun yang telah gugur adalah mereka yang sudah meninggal. Penulisan sejarah keluarga (family history) umumnya menggunakan genealogi sebagai dasarnya.
2.3.10. Filologi
            Filologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang naskah-naskah kuno. Nasl\kah-naskah kuno tersebut di tulis dalam bahasa jawa kuno, sunda kuno, atau melayu. Beberapa contoh naskah-naskah itu ialah :
2.3.10.1. Negarakertagama
Negarakertagama adalah naskah lontar yang ditemukan dan dirampas oleh Belanda di Puri Cakranegara Lombok tahun 1894. Naskah ini menggunakan bahasa Jawa Kuno, berhuruf Bali dan berbentuk puisi (kakawin). Naskah ini ditulis oleh Mpu Prapanca seorang pujangga Majapahit ditulis tahun 1365 setahun setelah Gajah Mada wafat. Sekarang naskah ini disimpan di Universitas Leiden Belanda. Beberapa sejarawan telah menterjemahkan naskah seperti oleh Brandes dan H. Kern. Sementara sejarawan Indonesia yang menterjemahkan naskah ini adalah Prof. Slametmulyono (1953).
Secara garis besar isi dari naskah Negarakertagama antara lain : tinjauan filsafat Prapanca dan tujuan penulisan, susunan pemerintah pusat dan pemerintahan dalam negeri Majapahit, wilayah nusantara yang dikuasai Majapahit, penyiaran agama Hindu-Budha, catatan perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, sejarah Singasari-Majapahit sejak Ken Arok hingga Hayam Wuruk dan Gajah Mada, upacara kebesaran di Majapahit, dan peraturan mengenai pertanahan agraria.
2 .3.10.2.  Pararaton
Naskah ini menggunakan bahasa Jawa Kuno, berbentuk prosa, tidak diketahui penulisnya dan disusun sekitar abad 16. Pararaton berisi tentang riwayat Ken Arok. Tahun 1920 naskah Pararaton ditulis ke dalam bahasa Romawi dan diterjemahkan oleh Brandes. Nasakah Pararaton berisi tentang kisah Ken Arok sebagai pendiri wangsa Rajasa, istrinya Ken Dedes dan sejarah Majapahit 1486.
2.3.10.3. Kidung Sundayana
Kidung Sundayana berbentuk puisi (kidung). Naskah ini ditemukan di Bali dan menggunakan bahasa Jawa Kuno dengan pengarang yang belum diketahui. Isi secara umum naskah Kidung Sundayana bercerita tentang kronologis perang Bubat yang diawali dengan keinginan Hayam Wuruk mencari permaisuri. Maka terpilihlah putri dari kerajaan Pajajaran yang bernama Citraloka. Rombongan Pajajaran dan putri Citraloka akhirnya datang ke Majapahit. Di sinilah awal masalah terjadi ketika Gajah Mada tidak senang dengan cara Hayam Wuruk menyambut kerajaan Pajajaran. Muncullah perselisihan paham antara Gajah Mada, Hayam Wuruk dan pihak Pajajaran. Tidak adanya kesepakatan pihak meyebabkan pertempuran antara kedua belah. Raja Pajajaran terbunuh dalam peristiwa ini dan Citraloka akhirnya bunuh diri.
2.3.10.4. Babad Tanah Jawi
Naskah ini bercerita tentang pasang surut sejarah Jawa yang meliputi akhir kerajaan Majapahit 1525 sampai Perjanjian Giyanti 1755 yang membagi Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta. Secara rinci isi Babad Tanah Jawi adalah Kerajaan Demak Bintoro, Mataram, walisongo terutama figur Sunan Kalijaga dan perpecahan Mataram.
2.3.10.5. Carita Parahiyangan
Naskah berbahasa dan beraksara Sunda Kuno ini ditulis pada daun lontar. Naskah ini pernah ditranskrip dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Pleyte dengan catatan dari Purbacaraka. Isinya tentang leluhur raja Sunda (para hiyang) yang dimulai dari kerajaan Galuh (Ciamis) sampai runtuhnya kerajaan Pajajaran karena serangan Islam. Yang unik dari naskah ini adalah terdapatnya nama raja Sanjaya dari kerajaan Mataram.

2.3.10.6. Hikayat Raja-Raja Pasai
Naskah ini ditulis dalam bahasa Melayu sekitar abad 16 yang sekarang disimpan di perpustakaan Royal Society di London. Hikayat ini bercerita tentang kerajaan Pasai (Aceh) periode abad ke-13-16 M. Isi singkatnya adalah tentang raja Pasai yang memeluk agama Islam yaitu Raja Ahmad dan saudaranya Muhammad, tentang raja Samudra pertama yaitu Merah Silu yang masuk Islam dengan gelar Malik as-Saleh, tentang adu kerbau besar Majapahit (Raja Sang Nata dan Gajah Mada) dan anak kerbau dari Minangkabau (Patih Suatang dan Patih Katamanggungan). Yang menarik dari hikayat ini memuat tentang nama 35 daearah nusantara dan Semenanjung Melayu yang ditaklukkan Majapahit.
2.3.10.7. Sejarah Melayu
Naskah Melayu ini menggunakan aksara Arab-Melayu ditulis oleh Tun Sri Lanang (1565-1642) seorang bendahara dari Kesultanan Johor. Buku ini ditulis sekitar tahun 1612 seabad setelah Malaka ditundukkan Portugis tahun 1511. Penulisan acapkali tertunda karena Aceh sering menyerang Johor sehingga penulis harus mengungsi. Naskah ini sekarang disimpan di British Museum London. Ringkasnya naskah ini berawal dari Sang Tri Buana yang turun dari Bukit Seguntang Palembang sampai direbutnya Malaka oleh Portugis tahun 1511. Sang Tri Buana ini dianggap sebagai pangkal empat keluarga raja yang memerintah Palembang, Majapahit, Melayu dan Minangkabau.
2.3.11.  Bahasa
            Bahasa sangatlah penting dalam membantu Ilmu sejarah karena dengan memiliki pengetahuan bahasa yang memadai akan sangat membatu dalam melakukan penelitian dan penulisan sejarah terutama dalam melakukan penelitian pada bangsa asing. Pengetahuan itu tidak harus menjadikannya ahlidalam bahasa, akan tetapi dapat berguna dalam memahami apa yang di tulis dalam bahasa asing.
            Dokumen-dokumen adalah sumber pertama sejarah (primary sources) yang disimpan di arsip-arsip ditulis dalam bahasa daerah atau bahasa asing tertentu. Apabila ingin melakukan penelitian sejarah tentang suatu daerah atau bangsa asing syaratnya harus mengerti bahasa asing yang di perlukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Misalnya apabila ingin melakukan penelitian terhadap sejarah Indonesia mengenai periode pertengahan pertama abad ke-20 atau abad sebelumnya, maka selain bahasa daerah, atau bahasa melayu, atau bahasa Indonesia, maka sejarawan juga harus mengetahui bahsa Belanda karena banyak dokumen-dokumen yang di tulis dalam bahsa belanda. 
2.3.12. Statistik
            Statistik membantu ilmu sejarah menjadi ilmiah karena menggunakan fakta dan data kuantitatif. (Wilson Gee, 1950:253) mengatakan bahwa statistic tidak harus dianggap sebagai subjek yang mempunyai hubungan hanya dengan ilmu-ilmu fisika, kimia, ekonomi, dan sosiologi. Statistic itu bukan sebuah ilmu (science) melainkan sebuah metode ilmiah (scientific method). Statistic digunakan sebagai metode ilmiah dalam ilmu-ilmu social seperti antropologi, sosiologi, psikologi social, ekonomi, politik dan sejarah. Untuk sejarah, statiktik menggunakan fakta atau data kuantitatif masa lampau dalam pengumpulan, penyajian, pembahasan dan penafsirannya. 
2.3.13. Etnografi
Etnografi adalah salah satu cabang ilmu antropologi yang menjelaskan tentang kebudayaan di dalam suku bangsa. Etnografi berasal dari kata etnic yaitu etnis dan logos yang artinya ilmu, jadi dapat dikatakan etnografi adalah ilmu yang mempelajari tentang etnik. Pada awalnya Eropa menjajah Afrika, Asia, Amerika, Australia, dan Oceania, namun pada abad ke 16, bangsa Eropa mulai peduli terhadap bangsa yang dijajahnya dan mempelajari perbedaan budaya dari masing-masing bangsa, sehingga muncullah ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan yaitu antropologi dan cabang yang mengkhususkan membahas tentang etnic disebut Etnografi. Koentjaraningrat (1997:92) menjelaskan Etnografi merupakan bagian kajian antropologi yang secara holistis mendeskripsikan kebudayaan satu masyarakat, dan yang semestinya berdasarkan pemahaman atas hasil penelitian lapangan (fieldwork) dari hukum masa yang lebih akhir.
Penelitian lapangan yaitu meneliti satu kelompok suku bangsa dalam satuan kecil di masyarakat. Kelompok suku bangsa yang dimaksud adalah mulai dari tingkat desa, kecamatan, kota, pulau kecil, provinsi, bahkan satu Negara sekaligus. Suku bangsa adalah kolektiva yang memiliki kesadaran akan kesatuan kebudayaan, yang sering kali ditandai oleh kesatuan bangsa (koentjaraningrat 1969). Di Indonesia etnografi itu tidak hanya berupa tulisan-tulisan tentang suatu kebudayaan, suku bangsa namun ada bukti yang mendukung yaitu gambar, foto, film, dan dokumentasi-dokumentasi dari hasil penelitian suatu kebudayaan. Etnografi di Indonesia itu dibuat oleh para musuh, pendeta, penyair, agama nasrani, sarjana-sarjana bahasa-bahasa Indonesia (Nusantara) penyelidik alam, pegawai pemerintahan jajahan.
2.3.14. Ilmu-ilmu social
     Untuk mempelajari masyarakat dan budayanya, maka seorang peniliti tentu sangat membutuhkan ilmu yang digunakan untuk mempelajarinya. Ilmu-ilmu social seperti ekonomi, sosiologi, psikologi, antropologi, politikologi menjadi salah satu ilmu yang penting dalam perkembangan ilmu sejarah. Konsep-konsep ilmu sejarah inilah yang digunakan sebagai alat untuk mengkaji sejarah yang analitis-kritis serta ilmiah.
Ilmu-ilmu bantu ini digunakan sejarawan sebagai sumber utama dalam penyusunan kembali (rekontruksi) peristiwa sejarah. Untuk merekontruksi peristiwa sejarah, ilmu-ilmu bantu ini disesuaikan dengan periode dan topic.
Pada periode prasejarah, hindu-budha, Islam, serta kedatangan bengsa Eropa ke Indonesia, ilmu-ilmu bantu yang digunakan ialah ilmu paleografi, palontropologi, arkeologi, paleologi, numismatic, ikonografi, filologi, ilmu-ilmu keramik, epigrafi. Sedangkan pada periode awal sejarah modern dan kontemporer, ilmu-ilmu social, bahan-bahan etnografi, statistic, lebih sering digunakan dalam penyusunan sejarah.








BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada manusia di masa lampau. Dalam sejarah ada yang namanya ilu bantu sejarah,  ilmu bantu sejarah memiliki pengertian Ilmu-ilmu yang dapat dijadikan sumber-sumber utama bagi para sejarawan dalam penelitian dan penyusunan kembali (rekonstruksi) sejarah. Ilmu bantu sejarah memiliki fungsi sebagai  berikut: sebagai “alat (tools) yang membantu analisis secara kritis dan ilmiah.Ilmu bantu social terdiri dari :
1.      Paleontologi
2.      Paleoantropologi
3.      Arleologi
4.      Paleografi
5.      Epigrafi
6.      Ikonografi
7.      Numismatik
8.      Ilmu keramik
9.      Genealogi
10.  Filologi
11.  Bahasa
12.  Statistik
13.  Etnografi
14.  Ilmu-ilmu social
3.2 saran
            Bagi peneliti muda gunakanlah ilmu bantu sejarah dalam penelitian, agar dapat mengetahui pengklasifikasian benda yang akan diteliti, dan akan mempermudah dalam melakukan penelitian

Daftar Pustaka
Sjamsuddin, H. & Ismaun. 1996. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta
Hadi. 2010. Ilmu bantu sejarah. (online), (www.google.com) diakses 13 september 2013
615744)