PERJUANGAN MBAH WONGSO MELAWAN
PENJAJAH
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Hariyono, M.Pd.
Oleh
Muhammad Rofiul Alim
130731615746
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
November 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................. ........... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... ........... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. ........... 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................... ........... 2
1.4 Metode ............................................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perjuangan Hidup Mbah
WOngso Astro.................................. ........... 4
2.2 Perjuangan Mbah WOngso Astro
Melawan Penjajah............................ ........... 5
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................ ........... 7
3.2 Saran...................................................................................................... ........... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... ........... 8
LAMPIRAN.............................................................................................................. ........... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Keluarga
adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat, atau suatu organisasi
bio-psiko-sosio-spiritual dimana anggota keluarga terkait dalam suatu ikatan
khusus untuk hidup bersama dalam ikatan perkawinan dan bukan ikatan yang
sifatnya statis dan membelenggu dengan saling menjaga keharmonisan hubungan
satu dengan yang lain atau hubungan silaturrahim. Sementara satu keluarga dalam
bahasa Arab adalah al-Usroh yang berasal dari kata al-asru yang secara
etimologis mampunyai arti ikatan.
Keluarga
merupakan tempat pertama kali anak melihat cahaya kehidupan, merasakan
kehangatan dan kenyamanan dalam diri seorang anak. Sehingga apapun yang di ukir
dan di curahkan keluarga akan membekas kesan yang mendalam terhadap watak,
pikiran dan sikap serta perilaku sang buah hati. Dan dalam pandangan islam
keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama kepada anak agar mereka
memiliki pedoman hidup yang benar serta membela dan mempertahankan kebenaran
termasuk membela Negara.
Keluarga
berkewajiban mengajar, membimbing atau membiasakan anggotanya untuk mempelajari
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, menanamkan cinta tanah air.
Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orang tua dan
orang-orang terdekat. Dalam bentuknya keluarga selalu memiliki kekhasan. Setiap
keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya. Dinamis dan memiliki sejarah
“perjuangan, nilai-nilai, kebiasaan” yang turun temurun mempengaruhi secara
akulturatif (tidak tersadari) Keluarga
juga mempunyai banyak tugas antara lain adalah dalam pemeliharaan fisik
keluarga, yaitu memberikan perlindungan terhadap keluarganya, pemeliharaan
rohani keluarga, yaitu tentang religi atau siraman rohani. Seperti yang tertuang
dalam Al – Qur’an surat At-tahrim ayat 6 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Selain
memiliki kekhasan yang berbeda sebagai kepala keluarga juga mempunyai masalah –
masalah yang berbeda yang datang dari luar atau dalam dari suatu keluarga
tersebut yaitu menjaga dan membela kularga serta negara.
Dalam agama islam membela tanah air sebagaian dari iman, maka dari itu penulis membuat topik sejarah
perjalanan dan perjuangan hidup keluarga Mbah Wongso Astro. Mbah Wongso disini
adalah Mbah Yut dari penulis atau bapak dari kakek penulis, yang merupakan
garis dari keluarga Ibu penulis.
1.2.Rumusan
Masalah
1.2.1. Bagaimana sejarah perjalanan hidup Mbah Wongso
Astro?
1.2.2. Bagaimana
perjuangan Mbah Wongso Astro melawan penjajah?
1.3.Tujuan
1.3.1. Untuk
menggambarkan sejarah perjalanan hidup Mbah Wongso Astro.
1.3.2. Untuk
menganalisis dan menjelaskan perjuangan Mbah Wongso Astro melawan Penjajah.
1.4. Metode
Secara sistematis penelitian sejarah dijelaskan dalam
beberapa langkah, yaitu heuristic,
kritik, interpretasi, dan historiografi (Hariyono, 1995:109-112).
1.4.1. Pemilihan
Topik
Penulis memilih topik
yang berjudul sejarah perjalanan hidup Mbah Wongso Astro. Karena penulis ingin
menceritakan tentang kisah kehidupan Mbah Wongso Astro yang sangat menarik,
meskipun penulis tidak menceritakan secara sepenuhnya karena nasasumber tidak
ingin semua tahu tentang permasalahannya tersebut dan sudah tidak adanya sumber
primer.
1.4.2. Heuristik.
Penulis
menggunakan metode wawancara dengan salah satu anggota keluarga atau keturunan
Mbah Wangso Astro dan mengumpulkan data dari dokumen sejarah desa Sembung Lor,
Baureno, Bojonegoro.
1.4.3. Kritik/ VerifikasiPenulis
mengupulkan
data-data dari wawancara dengan salah satu keluarga Mbah Wongso Astro dan
mengumpulkan data dari masyarakat atau dokumen desa agar dapat dibandingkan
antara beberapa sumber itu. Keterangan dari dua sumber hampir sama tentang perjuangan
Mbah Wongso Astro. Kesamaan dari pendapat tersebut mengatakan Mbah Wongso Astro
dan keluarganya ikut memperjuangkan kemerdekaan dan berperan besar di kecamatan
Baureno.
1.4.4. Interpretasi
Jika menurut penulis keluarga Mbah Wongso Astro
sengat menjunjung tinggi rasa nasionalisme, berani mengorbankan harta benda
bahkan nyawa untuk mengusir penjajah.
1.4.5. Historiografi
Pada
bab I penulis menjelaskan bagaimana cara mencari informasi dengan cara
mengumpulkan wawancara dan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang dapat
memperkuat suatu peristiwa yang telah terjadi.sedangkan bab 2 menjelaskan
bagaimana isi dari perjalanan hidup Mbah Wongso Astro.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 sejarah perjalanan hidup Mbah
Wongso Astro.
Mbah
Wongso Astro terlahir di desa Temu, Kanor, Bojonegoro. Mbah Wonso Astro menikah
dengan seorang wanita bernama Kas srikat dari desa Sembong Lor mempunyai
beberapa keturunan dari pernikahan ini. Mbah Wongso Astro adalah Mbah Yut dari
Muhammad Rofiul Alim keturunan garis keluarga ibu Munti (Ibu dari Muhammad
Rodiul Alim). Sebagai warga di desanya Mbah Wongso Astro di hormati dan
disegani oleh masyarakat sekitarnya serta di anggap anutan atau pemimpin.
Mbah
Wongso seorang petani besar dimana hamper setengah desanya miliknya atau
sawahnya, hal ini otomatis membuat belanda atau penjajah menyoroti bahkan
diajak bersekutu untuk menguasi dan meminta pajak didesa tersebut. Namun beda akan
prinsip dari Mbah Wongso yang tidak mau berteman dengan penjajah Belanda pada
waktu itu. Mbah Wongso seorang pengusaha yang mempunyai gudang tembakau akan
tetapi usaha tersebut terseok – seok karena setrategi dari Belanda untuk
menguasai seluruh aspek dari pribumi. Mbah Wongso dan istrinya atau Mbah Kas
Srikat menjadi keluarga yang di sanjung oleh warga dan dibenci serta dimusuhi
oleh penjajah Belanda. Anak – anak dari Mbah Wongso sejak kecil di ajari dengan
agama Islam agar menjadi generasi yang punya karakter, hal ini bertujuan agar
membela Negara. Karena dalam agama Islam juga menyatakan bahwa membela tanah
air sebagian adalah iman.
Sekitar
tahun 1932an keluarga dari Mbah Wongso dimata – mata oleh penjajah karena
dianggap bahwa Mbah Wongso membahayakan kedudukan Belanda di kecamatan Boureno.
Namun usaha Mbah Wongso didukung oleh pasukan Indonesia yang ingin merdeka dari
Belanda. Mbah Wongso adalah seorang pejuang yang tanpa bayaran sepeserpun dengan
keberaniaan serta Ilmu kanuragan yang tidak dapat dipandang remeh oleh
penjajah. Mbah Wongso terkenal pada zaman itu selain karena mempunyai tanah
luas dan keberanian yang tinggi untuk melawan penjajah pada waktu itu.
2.2 Perjuangan Mbah Wongso Astro Melawan Penjajah.
Kenyaman
dan keaman dalam suatu Negara adalah impian setiap masyarakat dalam suatu
Bangsa. Melepaskan diri dari penjajah adalah cita – cita bangsa Indonesia agar
mencapai puncak dan mendapat haknya yaitu kemerdekaan. Kemerdekaan suatu hal
yang mahal bagi rakyat Indonesia karena bukan hanya harta saja yang dikorbankan
bahkan nyawanpun dikorbankan untuk mengusir Belanda dari tanah ibu pertiwi ini.
Mbah Wongso Astro salah satu dari berjuta rakyat yang menginkan kemerdekaan.
Mbah
Wongso memulai menentang akan kebiadaban Belanda ketika sekitar tahun 1932an.
Hal ini mebuat pemerintah Belanda geram akan perlawanan Mbah Wonso dan pasukan
Indonesia yang menginginkan kemerdekaan. Rumah Mbah Wongso terletak di depan
perempatan dan mengarah ke selatan dengan pelataran yang luas. Mbah Wongso
menyediakan rumahnya untuk markas prajurit Indonesia, yang melindungi dan
menyembunyikan prajurit Indonesia pada waktu di serang oleh tentara Belanda.
Pada
1935an Mbah Wongso dan prajurit Indonesia diserbu oleh penjajah dengan senjata
yang lengkap. Pasukan Indonesia yang tidak ada ditempat hanya menyisakan
beberapa pasukan saja dan hal ini membuat pasukan Indonesia lari menyelamatkan
diri. Namun Mbah Wongso dengan keberanian menemui Belanda dan berkata mereka
tidak ada disini, tetapi mereka tidak percaya akhirnya menggeledah rumah Mbah
Wongso tersebut.
Sekitar
akhir tahun antara november dan desember kembali menyerbu penjajah oleh Mbah
Wongso dan prajurit Indonesia untuk melawan dan mengusir penjajah dari desa dan
kecamatannya tersebut. Akhirnya berasil menguasai kembali dari kekuasaan
penjajah. Tetapi Kolonial Belanda menyerbu kembali dan mencari Mbah Wongso dan
pasukan Indonesia akan tetapi ini terbaca oleh pasukan Indonesia. Dengan
bocornya penyerbuaan ini Mbah Wongso menyelamatkan diri beserta keluarga dan
prajurit Indonesia ke daerah utara kecamatan tersebut.
Pada
1938an kembali Belanda menyerang rumah Mbah Wongso akan tetapi kembali terbaca
lagi penyerangan belanda ini akhirnya prajurit Indonesia melarikan diri. Istri
dan anak dari Mbah Wongso di rumah mertuanya agar tidak terlibat dalam
pertempuran dan perlawan dengan kolonial. Tidak beselang kemudian perlawanan
Mbah Wongso masih di soroti oleh penjajah, Mbah Wongso terkenal sakti pernah di
kebung oleh tentara belanda dan hamper ditembak. Akan tetapi Mbah Wongso
menghilang dan tentara belanda bingung mencari keberadaan Mbah Wongso.
Pemerintah Kolonial mengincar anak Mbah Wongso yaitu Widji Utami yang akan di
bunuh, bahkan setiap gagal menangkap Mbah Wongso anaknya yang bernama Widji
Utami akan di bunuh dan hal ini berulang – ulang. Dan ketika penyerbuan ini
Mbah Wongso dengan cerdas membuang senjata pasukan Indonesia di Tambak (kolam
ikan) agar tidak tercium oleh Belanda tentang keberadaan pasukan Indonesia pada
saat itu.
Belanda
adalah penjajah yang cukup cerdik, anak dari Mbah Wongso Astro tidak akan
dibunuh. Karena bila membunuh salah satu keluarga Mbah Wongso pasti akan
memancing amarah penduduk desa yang umumnya saling melindungi apa lagi orang
yang terpandang dan pemimpinnya. Penjajah belanda pada akhir 1939an mulai
mundur dan menjauh dari desa dan kecamatan tersebut bukan berarti menyerah
tetapi strategi agar lenggah pasukan Indonesia. Strategi ini berasil penyerbuan
untuk sekian kalinya membuahkan hasil Mbah Wongso tertanggap dan dibawa ke
markas belanda di kecamatan itu namun di tengah jalan dapat di hadang oleh
warga desa tetangga yang mendengar peristiwa ini. Akhirnya Mbah Wongso dapat
terbebas dan pasukan belanda melarikan diri da nada yang mati karena terkena jebakan
yang dipasang oleh pasukan Indonesia dan warga desa tetangga.
Dengan
melemahnya Belanda desa dan sebagian daerah kecamatan Boureno aman. Akhirnya
pada tahun 1942an Mbah Wongso dan prajurit Indonesia sedikit lega dengan
kepergian Belanda dan kedatangan Jepang dengan janjinya. Namun janji tersebut
tetap bukan akhir dari perjuangan Mbah Wongso dan rakyat Indonesia. Pada 1945
Mbah Wongso sangat senang dan dilakukan sukuran besar di desanya atas
kemerdekaan Indonesia tepanya 17 agustus 1945.
MUHAMMAD ROFIUL
ALIM
|
RAHMA THALITHA
|
|
|
|
|
MUNTI & WIBOWO NS
|
|
|
|
WIDJI UTAMI &
SUPIATUN
|
MBAH WONGSO ASTRO & KAS SRIKAT
|
Keterangan :
Mbah
Wongso Astro Mbah Yut dari Muhammad Rofiul Alim dari garis keturunan Ibu.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1
Mbah Wongso Astro adalah orang yang
terpandang di desanya, tetapi tidak bersekutu dengan Belanda. Walaupun di desa
Mbah Wongso semangat untuk melawan belanda
3.1.2
Mbah Wongso membela Negara dengan jiwa
dan raga serta tanpa pamrih. Bukan karena imbalan tetapi nasionalisme yang
tinggi untuk mengapai cita – cita kemerdekaan Indonesia.
3.2 Saran
Dalam
menghadapi sebuah masalah bukannya kita menghindar tetapi menghadapinya dengan
semangat dan pasrah akan hasil kepada Tuhan dengan tetap usaha dan istiqomah.
DAFTAR RUJUKAN
Supiatun.
Desa Sembung Lor Kec. Boureno Kab. Bojonegoro, 9 November 2013, di tempat
kediaman rumah Mbah Supaitun ( istri Widji Utami anak dari Mbah Wongso Astro).
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.
Sunarti,
Euis. 2006. Indikator Keluarga Sejahtera,
Sejarah Pengembangan, Evaluasi, dan Berkelanjutannya, (online),
(http://euissunarti.staff.ipb.ac.id) , diakses 1 November 2013
LAMPIRAN
Pertanyaan terkait
wawancara
Hari/tanggal : Sabtu/9
November 2013
Pukul :
13.00-15.00
Metode :
Wawancara
Informasi : Ibu
Supiatun
Pekerjaan :
Ibu rumah tangga
Alamat :
Desa Sembung Lor, Kec. Boureno Kab. Bojonegoro
Tempat wawancara : di rumah kediaman
Ibu Supiatun
Apakah Mbah Wongso Astro asli orang
sembung?
Tidak,
Mbah Wongso asli desa Temu, kec. Kanor sebelah selatan desa ini.
Bagaimana kehidupan Mbah Wongso
saat itu?
Orangnya
sederhana walaupun sebenarnya mempunyai materi dunia, akan tetapi Mbah Wongso
berpesan “dunia ini hanya sebuah tempat untuk minum, jadi janganlah sombong
dengan apa yang dititipkan Allah kepada kita”. Beliau adalah pejuang bahkan
mengorbankan harta bendanya untuk memberi makan pasukan Indonesia yang
bermarkas dirumahnya. Sayang dan cinta kepada keluarganya walaupun sebagai
pejuang Mbah Wongso tetap memperhatikan keluarganya ketika saat berkumpul
bersama.
Apakah Mbah Wongso pernah di tahan
atau di tangkap oleh penjajah?
Iya,
Mbah Wongso pernah ditangkap tetapi Alhamdulillah dapat di selamatkan oleh
pasukan serta masyarakat desa tetangga atau desa Kauman Boureno. Pernah mau
ditangkap tetapi orang dulu sakti, jadi bias menghilang dengan pusaka atau
kerisnya.
Tahun berapa saja dan apa kejadiaan
yang di alami oleh Mbah Wongso?
Kalau
tidak salah, pada tahun 1932an Mbah Wongso dan masyarakat serta pasukan
Indonesia memulai perlawan yang keras terhadap Belanda yang semakin sewenang –
wenang terhadap masyarakat pribumi. Tahun 1935, 1938, 1939 Mbah Wongso banyak
diserbu oleh tentara belanda. Tepatnya pada tahun 1939 Mbah Wongso pernah
ditangkap oleh kolonial Belanda. Pada tahun 1942 Mbah Wongso dan pasuakan
Indonesia bernafas sedikit lega karena Belanda pergi dan Jepang menjanjikan
kemerdekaan. Tetapi perjuangan Mbah Wongso tidak berakhir beliau tetap menutut
kemerdekaan Indonesia dan akhirnya tahun 1945 adalah kepuncakaan moment. Dimana
Indonesia merdeka tepatnya tahun 17 agustus 1945. Namanya orang desa dan budaya
masih kental peringatkan ini disambut dengan syukuran atas kemerdekaan
Indonesia.
Apakah keluarga Mbah Wongso ikut
serta seperti Mbah Wongso?
Iya
Isteri Mbah Wongso ikut berjuang dengan sebisanya seperti mengajak ibu – ibu
desa untuk mengungsi dan menyelamatkan anak –anaknya. Anak – anaknya Mbah
Wongso juga berjuang. Pernah ketika itu anak Mbah Wongso atau suami saya
bernama Widji Utami di tanggkap dan akan dibunuh dan itu terjadi beberapa kali.
Apakah sekarang masih ada saksi
bisu berupa benda – bendanya?
Ada
salah satunya rumah yang saya tempati ini. Selain itu dulu pernah senjata –
senjata pasukan Indonesia yang melarikan diri dari serbuan penjajah di buang
oleh Mbah Wongso ke Tambak ( kolam ikan) di belakang rumah untuk menghilangkan
jejak dari kecurigaan tentara Belanda. Tetapi tidak tau kemana sekarang
senjatanya mungkin terpendam tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar