ILMU BANTU SEJARAH
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Ibu Indah W.P Utami, S.Pd, S.Hum,
M.Pd
Oleh:
Abdhi
Irawan (130731615741)
Alkurotul Ainiyah (130731607298)
Anita Sari
(130731607234)
Yana Armaditha (130731607248)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
September 2013
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................
i
Daftar Isi................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang...................................................................... 1
1.2
Rumusan
Masalah................................................................. 2
1.3
Tujuan................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sejarah................................................................. 3
2.2 Fungsi Ilmu Bantu Sejarah...................................................... 4
2.3 Macam-macam Ilmu Bantu Sejarah........................................ 4
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan........................................................................... 13
3.2
Saran.................................................................................... 13
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Tiada
makhluk hidup yang bisa berdiri sendiri dalam dunia nyata ini, karena semua
yang di ciptakan di dunia ini hakekatnya ialah berpasang-pasangan. Maka dari
itu setiap makhluk hidup tidak bisa hidup sendiri-sendiri. Begitupun juga suatu
ilmu pengetahuan, tiada ilmu yang bisa berdiri sendiri tanpa bantuan ilmu
pengetahuan yang lain. Jika suata ilmu di ciptakan dapat berdiri sendiri maka
setiap makhluk hidup akan mendapat kesulitan
dalam memahaminya. Dalam hal ini ilmu sejarah juga sama, tidak bisa di
pahami sepenuhnya tanpa ada bantuan dari ilmu-ilmu pengetahuan lain. Apalagi
Sejarah ialah suatu gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai
makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta
masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian serta
kepahaman tentang apa yang telah berlalu. Dalam hal ini sejarah berkaitan langsung
dengan tindakan maupun perilaku manusia pada zaman dahulu hingga sekarang.
Tindakan dan perilaku manusia pada zaman dahulu dan masa sekarang sangatlah
berbeda. Untuk mempelajari aktitas manusia pada masa lalu serta tindakan yang
telah dilakukan sampai sekarang ini membutuhkan bantuan dari Ilmu bantu dari
bidang yang lainnya untuk mempelajarinya sejarah yang telah di buat oleh
manusia itu sendiri. Begitu banyak aspek-aspek yang harus di pahami untuk bisa
memahami sejarah sehingga ilmu bantu yang di perlukan untuk memudahkan memahami
sejarah itu sendiri tidaklah sedikit,
mulai dari ilmu untuk mempelajari bentuk-bentuk kehidupan pada zaman purba yang
telah menjadi fosil, peninggalannya, dan bahasa untuk memahami dokumen-dokumen
yang telah dikumpulkan dalam arsip-arsip di butuhkan untuk memudahkan memahami
sejarah serta mempelajari tentang
kebudayaan-kebudayaan hasil dari interaksi manusia dengan lingkungannya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1.
Apa yang dimaksud dengan sejarah?
1.2.2.
Mengapa diperlukan ilmu bantu sejarah?
1.2.3.
Terdiri dari apa saja ilmu bantu sejarah
itu?
1.3
Tujuan
1.3.1.
Untuk mengetahui pengertian sejarah
1.3.2.
Untuk mengetahui perlunya ilmu bantu sejarah
1.3.3.
Untuk mengetahui pembagian dari ilmu bantu sejarah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sejarah
Perkataan “ Sejarah” mula-mula
berasal dari bahasa Arab “ syajaratun” (baca ; syajarah) artinya “ pohon kayu
”. Sejarah berarti history dalam
bahasa inggris namun diartikan benda dalam bahasa yunani.Pohon menggambarkan
pertumbuhan terus menerus dari bumi ke udara dengan mempunyai cabang, dahan dan
daun, kembang atau bunga serta buah. Memang di dalam kata sejarah itu tersimpan
makna pertumbuhan atau silsilah. (Yamin, 1958:4). Menurut Edward Halett Carr
bahwa history is a continous process of
interaction between the historian and his facts, and unending dialogue between
the present and the past. Jadi, Carr berpendapat bahwa sejarah ialah suatu
proses interaksi terus-menerus antara sejarawan dengan fakta-fakta yang asa
padanya; suatu dialog yang tidak henti-hentinya antara masa sekarang dengan
masa silam.Robert V. Daniels(1966:3) menjelaskan bahwa sejarah adalah kenangan
pengalaman umat manusia (history is the
memory of human group experience). Sedangkan menurut Yamin (1957:4) sejarah
ialah ilmu pengetahuan dengan umumnya, yang berhubungan dengan ceritera
bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyrakat manusia
pada waktu yang telah lampau, atau tanda-tanda yang lain. Dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia yang ditulis oleh W.J.S Poerwadarminta menyebutkan bahwa
sejarah mengandung tiga pengertian yaitu : 1. Sejarah berarti silsilah atau
asal usul
2.
sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa
lampau
3.
sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau
peristiwa yang benar-benarterjadi pada masa lampau.
Moh.
Ali dalam bukunya pengantar ilmu sejarah
Indonesia mempertegas pengertian
sejarah sebagai berikut:
1. Jumlah
perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita
2. Cerita
tentang perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar
kita
3. Ilmu
yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan kejadian dan peristiwa dalam
kenyataan di sekitar kita
Namun,
apabila dilihat dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang kejadian-kejadian
yang terjadi pada manusia di masa lampau.
2.2 Fungsi Ilmu Bantu
Sejarah
Ilmu
bantu sejarah memiliki pengertian Ilmu-ilmu yang dapat dijadikan sumber-sumber
utama bagi para sejarawan dalam penelitian dan penyusunan kembali
(rekonstruksi) sejarah. Ilmu bantu sejarah memiliki fungsi sebagai berikut: sebagai “alat (tools) yang
membantu analisis secara kritis dan ilmiah. Ilmu bantu tersebut berfungsi
sebagai pendukung sejarah atau disebut auxiliary sciences/ sister
disciplines. Ilmu bantu sejarah sangat membantu sejarawan agar karya yang
dihasilkan benar-benar ilmiah
2.3 Macam-macam Ilmu Bantu Sejarah
2.3.1. Paleontologi
Suatu Ilmu yang mempelajari tentang
bentuk –bentuk kehidupan zaman purba yang pernah ada di muka bumi, terutama
pada fosil-fosil disebut paleontology.
Kata fosil berasal dari kata Yunani yaitu fissilis yang berarti apa
yang di gali atau dikeluarkan dari dalam tanah. Kemudian kata ini mempunyai
arti khusus mengenai semua sisa-sisa binatang dan tumbuh-tumbuhan yang pernah
hidup pada zaman Palaezoikum dan Mesozoikum. Relik-relik (sisa-sisa) binatang
dan tumbuh-tumbuhan itu tetap terpelihara karena telah membantu serta tersimpan
selama ratusan juta tahun yang lalu. Dalam kajian paleontology sangat erat
hubungannya dengan ilmu geologi, ilmu fisika, ilmu botani (tumbuh-tumbuhan),
zoology (ilmu hewan). Untuk mengetahui usia fosil-fosil yang telah di temukan
maka dapat menggunakan metode Radiocarbon
agar dapat menentukan usia fosil-fosil tersebut sampai ratusan tahun. Dari
temuan fosil-fosil tersebut itu dapat
disusun melalui evolusi perkembangan hewan dan tumbuh-tumbuhan yang dikaitan
dengan lapisan geologi pada masa hidupnya.
Bagi ilmu sejarah, paleontology berperan ketika manusia masih di anggap
belum ada di muka bumi ini. Maka dari itu bantuan dari paleontology bagi
sejarah ialah ilmu ini dapat menunjukkan secara hipotesis pada lapisan geologi
mana atau kira-kira kapan manusia mulai ada dalam evolusi geologi. Di Indonesia
fosil-fosil binatang purba tersebut semisal gajah, kerbau, badak dalam ukuran
raksasa yang ditemukan di daerah lembah Sangiran, Pacitan, Jawa Timur. Di
antara fosil-fosil binatang purba tersebut kemudian banyak yang disimpan di
dalam Musium Geologi Bandung.
2.3.2. Paleoantropologi
Paleontropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
fosil-fosil manusia-manusia purba sering
juga disebut sebagai antropologi ragawi. Yang dijadikan sebagai objek ilmu
Paleoantropologi ialah manusia-manusia purba itu sendiri. Ilmu ini bertujuan
untuk merekontruksi asal-muasal manusia, evolusi, pesebarannya, lingkungan,
cara hidup dan budayanya (Teuku Jacob, 1990:65-66). Di Indonesia fosil-fosil
manusia ditemukan pada lapisan pleistosen. Semula berawal dari temuan E. Dubois
(1890) temuannya yaitu tulang rahang di dekat desa trinil, di pinggir aliran
bengawan solo, tidak jauh dari Ngawi. Kemudian setelah itu ditemukan di tempat
yang berbeda namun waktunya juga berbeda. Peneliti-peneliti lain yaitu G.H.R.
Von Koeningswald dan F. Weidenrich antara tahun 1931-1934 menemukan sebelas
fosil manusia purba namun fosil tersebut lebih sempurna daripada pithecanthropus erectus mungkin sudah
merupakan manusia sehingga mereka beri nama Homo
Soloensis(manusia solo).
2.3 3. Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari benda-benda kuno. Dunia arkeologi sangat erat kaitannya dengan
asumsi tentang rentang waktu yang sangat panjang. Arkeologi mencakup masa
sejarah maupun prasejarah. Arkeologi juga merupakan ilmu yang mempelajari
tentang manusia dan kebudayaannya, yaitu dapat dijelaskan bahwa manusia yang
berinteraksi dengan lingkungannya dapat menghasilkan kebudayaan, kebudayaan
yang dihasilkan adalah sebuah benda-benda kuno yang dikaji dalam arkeologi ini.
Di Indonesia sendiri masa prasejarah berahir pada abad ke empat. Arkeologi
salah satu sumber besar dalam penghimpunan sejarah di banyak tempat.
Objek-objek yang dikaji dalam arkeologi adalah artefak, ekofak, fitur. Situs.
Situs tertua adalah situs warka di kawasan Mesopotamia yang sekarang merupakan
wilayah Irak bagian selatan. Dalam masanya, manusia selalu meninggalkan
benda-benda yang pada awalnya sebagai fungsi praktis. Arkeologi mencoba
menginterpretasikan dan merekontruksi budaya ataupun peristiwa yang trjadi di
masa itu.
2.3.4. Paleografi
Paleografi adalah salah
satu ilmu bantu sejarah yang mempelajari tentang tulisan-tulisan yang ada di
masa lampau (tulisan kuno). Paleografi umumnya mengidentifikasi tulisan-tulisan
kuno yang tertulis pada papyrus, tablet-tablet tanah liat, perkamen (vellum),
kertas, daun lontar, dan lain sebagainya. Paleografi ini termasuk ilmu membaca
dalam menentukan waktu (tanggal) dibuatnya tulisan-tulisan kuno. Dalam
tulisan-tulisan kuno tersebut biasanya sulit untuk diterjemahkan sehingga butuh
pengungkapan arti dari tulisan-tulisan kuno yang ditemukan. Terkadang arti dari
tulisan-tulisan kuno tersebut merupakan sejarah tentang terjadinya sesutau yang
dianggap penting, Selain berguna untuk membaca tulisan-tulisan kuno, Paleografi
juga digunakan untuk mempelajari tulisan tangan karya sastra yang biasanya
tidak menyebutkan bilamana dan dimana karya tulis itu ditulis, serta tidak
diketahui pengarangnya.
2.3.5. Epigrafi
Epigrafi adalah ilmu bantu sejarah yang
mempelajari tentang cara membaca, menunjukkan waktu (tanggal), mengidentifikasi
tulisan-tulisan kuno yang ditulis di atas benda yang keras. Persamaan antara
Epigrafi dan Paleografi adalah terletak pada pembahasannya yaitu
tulisan-tulisan kuno. Perbedaan antara keduanya ialah terletak pada materi yang
digunakan untuk menulis.Salah satu contoh yang diteliti oleh ilmu epigrafi ini
adalah Prasasti. Prasasti merupakan sumber tertulis yang dapat memberikan
informasi tentang peristiwa-peristiwa masa lampau, bisa juga dalam prasasti
itu, menggambarkan tentang raja maupun ratu yang ada pada masa lampau.
2.3.6. Ikonografi
Ialah ilmu yang mempelajari tentang
arca atau patung-patung dari zaman prasejarah sampai sejarah. Arca pada zaman
prasejarah adalah bangunan yang umumnya melambangkan nenek moyang dan menjadi
tempat pemujaan. Arca dan patung yang ditemukan di Indonesia terbuat dari tanah
liat, batu, dan logam (perunggu, perak dan emas).
Pada zaman sejarah arca lebih ditujukan untuk
menggambarkan orang-orang yang di anggap penting, seperti raja dan ratu.
Patung-patung yang melukiskan tokoh sejarah itu misalnya Rajasa (pendiri
kerajaan singgosari), Prajnaparamita (menggambarkan Ken Dedes), Kertanegara,
Kertarajasa Jawardana (Raden Wijaya pendiri Majapahit), Hayam Wuruk, Gajah
Mada Aditiawarman dan putrid Tribuana.
Arca-arca dan patung-patung ini dapat berdiri sendiri atau merupakan
dari bangunan-bangunan keagamaan seperti kuil, gereja, atau candi.
2.3.7. Numismatik
Numismatic ialah ilmu yang
mempelajari tentang mata uang (coins), asal usul, tehnik pembuatan, sejarah,
mitologi, dan seninya. Mata uang ialah alat tukar menukar pada zamannya, mata
uang koin ini beratnya tidak sama. Mata uang itu tidak hanya berupa logam namun
ada juga yang berupa kertas, namun orang pada zaman dahulu itu senang memakai
uang logam dikarenakan uang tersebut awet, tahan lama dan tidak robek seperti
halnya uang kertas. Bagi sejarah Indonesia mata uang lamamerupakan sumber
penting karena menunjukkan adanya kegiatan ekonomi, hubungan-hubungan dagang
antara kepulauan Indonesia dan luar Indonesia, juga hubungan politik dan
kebudayaan. Mata uang tertua berupa dinar emas ditemukan dalam ekskavasi di
bekas keraton Ratu Boko, Ygyakarta.
2.3.8. Ilmu Keramik
Keramik
adalah nama umum untuk tembikar, cina dan porselin. Pengetahuan tentang keramik
merupakan ilmu bantu sejarah dan kesenian yang penting. Hasil kajian tentang
benda-benda ini merupakan bahan penting untuk penyusunan sejarah baik pada
periode pra sejarah dan sejarah. Dari kajian tentang keramik akan diketahui
perkiraan waktu, pemilik atau pendukung kebudayaan keramik, lalu lintas
perdagangan dan interaksi antar daerah dan bangsa.Tembikar di Indonesia
biasanya berupa alat-alat dapur yang terbuat dari tanah liat yang dibakar.
Pecahan tembikar ini telah ditemukan pada masa mesolitikum (batu madya) seperti
sampah dapur (kjokkenmoddinger) yang ditemukan di pantai timur Sumatra. Pada
masa neolitikum (batu baru), tembikar yang ditemukan telah dihias dan
diperhalus.
2.3.9. Genealogi
Pengetahuan mengenai asal-usul nenek
moyang atau keturunan keluarga seseorang atau oraang-orang.biasanya pada zaman
dahulu pararaja-raja membuat silsilah keluarganya dengan cara menggambarkan
sebuah pihon dimana rantingnya yang pling muda adalah keturunan mereka yang
masih bayi, dan daun yang telah gugur adalah mereka yang sudah meninggal.
Penulisan sejarah keluarga (family history) umumnya menggunakan genealogi
sebagai dasarnya.
2.3.10. Filologi
Filologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang naskah-naskah kuno. Nasl\kah-naskah kuno tersebut di
tulis dalam bahasa jawa kuno, sunda kuno, atau melayu. Beberapa contoh
naskah-naskah itu ialah :
Negarakertagama
adalah naskah lontar yang ditemukan dan dirampas oleh Belanda di Puri
Cakranegara Lombok tahun 1894. Naskah ini menggunakan bahasa Jawa Kuno,
berhuruf Bali dan berbentuk puisi (kakawin). Naskah ini ditulis oleh Mpu
Prapanca seorang pujangga Majapahit ditulis tahun 1365 setahun setelah Gajah
Mada wafat. Sekarang naskah ini disimpan di Universitas Leiden Belanda.
Beberapa sejarawan telah menterjemahkan naskah seperti oleh Brandes dan H.
Kern. Sementara sejarawan Indonesia yang menterjemahkan naskah ini adalah Prof.
Slametmulyono (1953).
Secara
garis besar isi dari naskah Negarakertagama antara lain : tinjauan filsafat
Prapanca dan tujuan penulisan, susunan pemerintah pusat dan pemerintahan dalam
negeri Majapahit, wilayah nusantara yang dikuasai Majapahit, penyiaran agama
Hindu-Budha, catatan perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Tengah dan Jawa Timur,
sejarah Singasari-Majapahit sejak Ken Arok hingga Hayam Wuruk dan Gajah Mada,
upacara kebesaran di Majapahit, dan peraturan mengenai pertanahan agraria.
2 .3.10.2. Pararaton
Naskah
ini menggunakan bahasa Jawa Kuno, berbentuk prosa, tidak diketahui penulisnya
dan disusun sekitar abad 16. Pararaton berisi tentang riwayat Ken Arok. Tahun
1920 naskah Pararaton ditulis ke dalam bahasa Romawi dan diterjemahkan oleh
Brandes. Nasakah Pararaton berisi tentang kisah Ken Arok sebagai pendiri wangsa
Rajasa, istrinya Ken Dedes dan sejarah Majapahit 1486.
2.3.10.3.
Kidung Sundayana
Kidung
Sundayana berbentuk puisi (kidung). Naskah ini ditemukan di Bali dan
menggunakan bahasa Jawa Kuno dengan pengarang yang belum diketahui. Isi secara
umum naskah Kidung Sundayana bercerita tentang kronologis perang Bubat yang
diawali dengan keinginan Hayam Wuruk mencari permaisuri. Maka terpilihlah putri
dari kerajaan Pajajaran yang bernama Citraloka. Rombongan Pajajaran dan putri
Citraloka akhirnya datang ke Majapahit. Di sinilah awal masalah terjadi ketika
Gajah Mada tidak senang dengan cara Hayam Wuruk menyambut kerajaan Pajajaran.
Muncullah perselisihan paham antara Gajah Mada, Hayam Wuruk dan pihak Pajajaran.
Tidak adanya kesepakatan pihak meyebabkan pertempuran antara kedua belah. Raja
Pajajaran terbunuh dalam peristiwa ini dan Citraloka akhirnya bunuh diri.
2.3.10.4.
Babad Tanah Jawi
Naskah
ini bercerita tentang pasang surut sejarah Jawa yang meliputi akhir kerajaan
Majapahit 1525 sampai Perjanjian Giyanti 1755 yang membagi Mataram menjadi
Surakarta dan Yogyakarta. Secara rinci isi Babad Tanah Jawi adalah Kerajaan
Demak Bintoro, Mataram, walisongo terutama figur Sunan Kalijaga dan perpecahan
Mataram.
2.3.10.5.
Carita Parahiyangan
Naskah
berbahasa dan beraksara Sunda Kuno ini ditulis pada daun lontar. Naskah ini
pernah ditranskrip dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Pleyte dengan
catatan dari Purbacaraka. Isinya tentang leluhur raja Sunda (para hiyang) yang dimulai
dari kerajaan Galuh (Ciamis) sampai runtuhnya kerajaan Pajajaran karena
serangan Islam. Yang unik dari naskah ini adalah terdapatnya nama raja Sanjaya
dari kerajaan Mataram.
2.3.10.6.
Hikayat Raja-Raja Pasai
Naskah
ini ditulis dalam bahasa Melayu sekitar abad 16 yang sekarang disimpan di
perpustakaan Royal Society di London. Hikayat ini bercerita tentang
kerajaan Pasai (Aceh) periode abad ke-13-16 M. Isi singkatnya adalah tentang
raja Pasai yang memeluk agama Islam yaitu Raja Ahmad dan saudaranya Muhammad, tentang
raja Samudra pertama yaitu Merah Silu yang masuk Islam dengan gelar Malik
as-Saleh, tentang adu kerbau besar Majapahit (Raja Sang Nata dan Gajah Mada)
dan anak kerbau dari Minangkabau (Patih Suatang dan Patih Katamanggungan). Yang
menarik dari hikayat ini memuat tentang nama 35 daearah nusantara dan
Semenanjung Melayu yang ditaklukkan Majapahit.
2.3.10.7.
Sejarah Melayu
Naskah
Melayu ini menggunakan aksara Arab-Melayu ditulis oleh Tun Sri Lanang
(1565-1642) seorang bendahara dari Kesultanan Johor. Buku ini ditulis sekitar
tahun 1612 seabad setelah Malaka ditundukkan Portugis tahun 1511. Penulisan
acapkali tertunda karena Aceh sering menyerang Johor sehingga penulis harus
mengungsi. Naskah ini sekarang disimpan di British Museum London. Ringkasnya
naskah ini berawal dari Sang Tri Buana yang turun dari Bukit Seguntang
Palembang sampai direbutnya Malaka oleh Portugis tahun 1511. Sang Tri Buana ini
dianggap sebagai pangkal empat keluarga raja yang memerintah Palembang,
Majapahit, Melayu dan Minangkabau.
2.3.11. Bahasa
Bahasa
sangatlah penting dalam membantu Ilmu sejarah karena dengan memiliki
pengetahuan bahasa yang memadai akan sangat membatu dalam melakukan penelitian
dan penulisan sejarah terutama dalam melakukan penelitian pada bangsa asing.
Pengetahuan itu tidak harus menjadikannya ahlidalam bahasa, akan tetapi dapat
berguna dalam memahami apa yang di tulis dalam bahasa asing.
Dokumen-dokumen adalah sumber pertama sejarah (primary sources) yang disimpan di
arsip-arsip ditulis dalam bahasa daerah atau bahasa asing tertentu. Apabila
ingin melakukan penelitian sejarah tentang suatu daerah atau bangsa asing
syaratnya harus mengerti bahasa asing yang di perlukan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut. Misalnya apabila ingin melakukan penelitian terhadap
sejarah Indonesia mengenai periode pertengahan pertama abad ke-20 atau abad
sebelumnya, maka selain bahasa daerah, atau bahasa melayu, atau bahasa
Indonesia, maka sejarawan juga harus mengetahui bahsa Belanda karena banyak
dokumen-dokumen yang di tulis dalam bahsa belanda.
2.3.12. Statistik
Statistik membantu ilmu sejarah menjadi ilmiah karena
menggunakan fakta dan data kuantitatif. (Wilson Gee, 1950:253) mengatakan bahwa
statistic tidak harus dianggap sebagai subjek yang mempunyai hubungan hanya
dengan ilmu-ilmu fisika, kimia, ekonomi, dan sosiologi. Statistic itu bukan
sebuah ilmu (science) melainkan sebuah metode ilmiah (scientific method).
Statistic digunakan sebagai metode ilmiah dalam ilmu-ilmu social seperti
antropologi, sosiologi, psikologi social, ekonomi, politik dan sejarah. Untuk
sejarah, statiktik menggunakan fakta atau data kuantitatif masa lampau dalam
pengumpulan, penyajian, pembahasan dan penafsirannya.
2.3.13. Etnografi
Etnografi adalah salah satu cabang ilmu
antropologi yang menjelaskan tentang kebudayaan di dalam suku bangsa. Etnografi
berasal dari kata etnic yaitu etnis dan logos yang artinya ilmu, jadi dapat
dikatakan etnografi adalah ilmu yang mempelajari tentang etnik. Pada awalnya
Eropa menjajah Afrika, Asia, Amerika, Australia, dan Oceania, namun pada abad
ke 16, bangsa Eropa mulai peduli terhadap bangsa yang dijajahnya dan
mempelajari perbedaan budaya dari masing-masing bangsa, sehingga muncullah ilmu
yang mempelajari tentang kebudayaan yaitu antropologi dan cabang yang
mengkhususkan membahas tentang etnic disebut Etnografi. Koentjaraningrat
(1997:92) menjelaskan Etnografi merupakan bagian kajian antropologi yang secara
holistis mendeskripsikan kebudayaan satu masyarakat, dan yang semestinya
berdasarkan pemahaman atas hasil penelitian lapangan (fieldwork) dari hukum
masa yang lebih akhir.
Penelitian
lapangan yaitu meneliti satu kelompok suku bangsa dalam satuan kecil di
masyarakat. Kelompok suku bangsa yang dimaksud adalah mulai dari tingkat desa,
kecamatan, kota, pulau kecil, provinsi, bahkan satu Negara sekaligus. Suku
bangsa adalah kolektiva yang memiliki kesadaran akan kesatuan kebudayaan, yang
sering kali ditandai oleh kesatuan bangsa (koentjaraningrat 1969). Di
Indonesia etnografi itu tidak hanya berupa tulisan-tulisan tentang suatu kebudayaan,
suku bangsa namun ada bukti yang mendukung yaitu gambar, foto, film, dan
dokumentasi-dokumentasi dari hasil penelitian suatu kebudayaan. Etnografi di
Indonesia itu dibuat oleh para musuh, pendeta, penyair, agama nasrani,
sarjana-sarjana bahasa-bahasa Indonesia (Nusantara) penyelidik alam, pegawai
pemerintahan jajahan.
2.3.14. Ilmu-ilmu
social
Untuk mempelajari masyarakat dan budayanya,
maka seorang peniliti tentu sangat membutuhkan ilmu yang digunakan untuk
mempelajarinya. Ilmu-ilmu social seperti ekonomi, sosiologi, psikologi,
antropologi, politikologi menjadi salah satu ilmu yang penting dalam
perkembangan ilmu sejarah. Konsep-konsep ilmu sejarah inilah yang digunakan
sebagai alat untuk mengkaji sejarah yang analitis-kritis serta ilmiah.
Ilmu-ilmu bantu ini digunakan
sejarawan sebagai sumber utama dalam penyusunan kembali (rekontruksi) peristiwa
sejarah. Untuk merekontruksi peristiwa sejarah, ilmu-ilmu bantu ini disesuaikan
dengan periode dan topic.
Pada periode prasejarah,
hindu-budha, Islam, serta kedatangan bengsa Eropa ke Indonesia, ilmu-ilmu bantu
yang digunakan ialah ilmu paleografi, palontropologi, arkeologi, paleologi,
numismatic, ikonografi, filologi, ilmu-ilmu keramik, epigrafi. Sedangkan pada
periode awal sejarah modern dan kontemporer, ilmu-ilmu social, bahan-bahan
etnografi, statistic, lebih sering digunakan dalam penyusunan sejarah.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sejarah
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang kejadian-kejadian yang
terjadi pada manusia di masa lampau. Dalam sejarah ada yang namanya ilu bantu
sejarah, ilmu bantu sejarah memiliki pengertian Ilmu-ilmu yang dapat
dijadikan sumber-sumber utama bagi para sejarawan dalam penelitian dan
penyusunan kembali (rekonstruksi) sejarah. Ilmu bantu sejarah memiliki fungsi
sebagai berikut: sebagai “alat (tools)
yang membantu analisis secara kritis dan ilmiah.Ilmu bantu social terdiri dari
:
1. Paleontologi
2. Paleoantropologi
3. Arleologi
4. Paleografi
5. Epigrafi
6. Ikonografi
7. Numismatik
8. Ilmu keramik
9. Genealogi
10. Filologi
11. Bahasa
12. Statistik
13. Etnografi
14. Ilmu-ilmu social
3.2 saran
Bagi
peneliti muda gunakanlah ilmu bantu sejarah dalam penelitian, agar dapat
mengetahui pengklasifikasian benda yang akan diteliti, dan akan mempermudah
dalam melakukan penelitian
Daftar Pustaka
Sjamsuddin, H. & Ismaun. 1996. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta
615744)